07 April 2025

Get In Touch

Bawaslu Kota Malang Sebut ASN dan TNI/Polri Boleh Hadiri Kampanye, Ini Syarat dan Batasannya

Ketua Bawaslu Kota Malang, Mochammad Arifudin.(foto:ist)
Ketua Bawaslu Kota Malang, Mochammad Arifudin.(foto:ist)

MALANG (Lenteratoday) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Malang menegaskan Aparatur Sipil Negara (ASN), berhak mengetahui visi dan misi calon kepala daerah (cakada) melalui kampanye. Namun, untuk menjaga netralitas dan integritas, Bawaslu memberikan sejumlah syarat dan batasan yang harus dipatuhi ASN saat menghadiri kampanye.

"Jadi kemarin memang sudah ada keputusan dari Mendagri, terkait ASN yang datang ke kampanye bapaslon. Tapi ketika datang ke kampanye, mereka tidak boleh memakai atribut ASN dan tidak menyuarakan dukungannya," ujar Ketua Bawaslu Kota Malang, Mochammad Arifudin, Kamis(29/8/2024).

Arif menambahkan kehadiran ASN di kampanye, semata-mata hanya dengan tujuan memahami program serta visi misi yang ditawarkan oleh calon kepala daerah. Namun, ditegaskannya syarat dan batasan harus berlaku, yaitu harus melepaskan atribut dinas yang dapat memberikan kesan dukungan terhadap salah satu calon.

"Kan bebas sebagai ASN memang pingin tahu bagaimana visi misi, yang akan dibawakan Bacakada ini, disampaikan dalam kampanyenya. Tidak hanya ASN, TNI/Polri pun bisa mendatangi. Tapi itu tadi, harus melepas atribut ASN nya," paparnya.

Lebih lanjut, Arif menjelaskan Bawaslu tidak akan langsung melakukan penindakan apabila terdapat laporan masyarakat yang memfoto ASN ketika hadir di kampanye paslon. Menurutnya setiap laporan yang masuk akan melalui proses klarifikasi, untuk memastikan keabsahannya.

"Kami tidak akan serta-merta melakukan penindakan, terhadap laporan masyarakat yang menyebut ASN menghadiri kampanye. Pelapor dan terlapor akan kami klarifikasi terlebih dahulu, untuk mendapatkan informasi yang valid," katanya.

Di sisi lain, Arif juga menyampaikan untuk menghindari potensi pelanggaran dan menjaga netralitas ASN, sebaiknya mengikuti prosesi resmi penyampaian visi misi yang disediakan dalam tahapan pilkada. Seperti saat saat debat calon kepala daerah, yang digelar oleh KPU.

Menurutnya, prosesi ini dinilai lebih aman dan jelas dalam menyampaikan visi misi, tanpa risiko dianggap mendukung salah satu calon.

"Kalau mau lebih aman lagi, untuk mengetahui visi misi cakada kan nanti ada prosesi debat. Di situ kan penyampaian visi misinya lebih jelas. Kalau kampanye, kan kadang memang difoto oleh masyarakat," ungkapnya.

Arif juga memastikan Bawaslu Kota Malang akan melakukan pengawasan secara ketat, namun tetap proporsional terhadap setiap laporan yang masuk.

"Sebagai Bawaslu, kami melakukan pengawasan secara akurat. Tidak serta merta semua laporan yang tidak autentik kita terima, kami kan perlu klarifikasi juga terhadap pelapor dan terlapor," tukasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.