
SURABAYA (Lenteratoday)- Dalam rangka memperingati Hari Anti Penghilangan Paksa Internasional (HAPPI) 2024 yang diperingati setiap tanggal 30 Agustus, Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) Jawa Timur dan beberapa organisasi lain menggelar kegiatan Panggung Memorialisasi Perjuangan Reformasi dengan tema “Abadi dalam Memori, Menjaga Bara Api Reformasi”.
Rangkaian kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari (28-31 Agustus 2024) di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga (Unair).
Koordinator panitia kegiatan, Andre Siswanto mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya ingin mengkampanyekan hari anti penghilngan paksa. Ia mengungkapkan, jika kasus tentang penghilangan paksa di Indonesia belum ditangani serius oleh negara.
"Proses penyelesaian kasus penghilangan paksa belum dilakukan oleh negara. Pemerintahan Jokowi sampai saat ini terkait kasus tersebut belum diselesaikan. Apalagi dia berkolaborasi secara politik dengan komandan tim mawar Prabowo Subianto," ucap pria yang akrab disapa Abeng ini, Sabtu (31/8/2024).
Tak hanya itu, dimomen ini pula pihaknya ingin membangun memorialisasi di masyarakat bahwa kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) belum diselesaikan. "Jadi kami ajak publik agar lebih aware terhadap itu," tuturnya.
Sementara terkait pemilihan Unair sebagai lokasi kegiatan, Abeng menyebut, jika hal itu dilakukan sebagai pengingat.
Pasalnya, terdapat dua mahasiswa Unair yaitu Petrus Bima Anugerah dan Herman Hendrawan yang hilang saat kejadian 98, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.
"Karena kami menyapa akarnya di sini (Unair). Adq dua orang penghilangan paksa yang sampai saat ini belum kembali pada kasus tim penculikan oleh tim mawar waktu operasi militer. Untuk itu kami ingin mengenalkan kepada mahasiswa baru dan mahasiswa di sini bahwa kalian punya kakak yang belum kembali," ungkapnya.
"Kami juga mendorong monumen perjuangan revormasi agar teman-teman mahasiswa di Unair aware terhadap perjuangan revormasi 98 yang notabene terdapat korban dari mahasiswa unair sendiri," tukasnya.
Selain Panggung Memorialisasi Perjuangan dalam kegiatan ini juga terdapat Pameran Memorialisasi Gerakan Mahasiswa ’98 serta Screeening Film dan Diskusi Film Yang (Tak Pernah Hilang).
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH