
TRENGGALEK (Lenteratoday) -Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin menerima penghargaan insentif fiskal senilai Rp 5 miliar dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin atas kinerja penurunan stunting.
Saat ini, prevalensi stunting di Trenggalek berada di angka 15 persen, di bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur dan nasional.
Penghargaan berupa insentif fiskal senilai Rp. 5.664.213.000, diserahkan Ma'ruf Amin kepada Nur Arifin, dalam Rakornas Percepatan Penurunan stunting di Jakarta, Rabu (4/9/2024) kemarin.
Insentif tersebut akan digunakan kembali untuk program penanganan stunting di Trenggalek.
"Pastinya disesuaikan dengan juknis mendorong pembangunan infrastruktur lingkungan yang berkontribusi menurunkan stunting," kata Nur Arifin melalui pesan singkatnya, kemarin.
Atas penghargaan tersebut, Mochamad Nur Arifin memberi apresiasi terhadap seluruh masyarakat Trenggalek, yang selama ini ikut memerhatikan tumbuh kembang anak. Sehingga, angka stunting turun.
"Terima kasih, insentif ini kami peruntukkan kepada seluruh komponen masyarakat, seluruh kader, seluruh orangtua yang selama ini sudah care terhadap tumbuh kembang anaknya atau remaja putrinya hingga stunting bisa turun," kata Nur Arifin.
Selain itu, tim penggerak PKK di tingkat desa juga memiliki peran penting atas penghargaan yang diraih. Secara suka rela mereka gotong royong, menerapkan program dari kerua Tim Penggerak PKK Trenggalek bertajuk "Dapur Cinta".
"Intervensi berlapis mulai ke tingkat sasaran spesifik melalui 'Dapur Cinta' yaitu pemberian gizi pada ibu, balita dan remaja wanita agar tidak kekurangan energi kronis," kata Nur Arifin.
Selain itu, Ma'ruf Amin juga memberi penghargaan kepada Desa Tegaren, Kecamatan Tugu, Trenggalek, untuk keseriusan dalam menangani stunting di desanya.
"Bahkan Desa Tegaren terpilih menjadi narasumber untuk menyampaikan praktik baik yang dilakukan dalam penanganan stunting ini saat bersama Wapres," ungkap Nur Arifin.
"Jadi nanti saya juga berharap bagi seluruh kepala desa bisa meniru semangatnya Desa Tegaren, hingga akhirnya tadi bisa tampil dan menjadi narasumber di hadapan Pak Wapres."
"Jadi ini sangat luar biasa," sambung Nur Arifin, mengutip Kompas.
Tidak hanya itu, keberhasilan dalam menurunkan angka stunting tidak lepas dari berbagai program yang ada selama ini.
Di antaranya program "Keluarga Sehat yang Beruntung", di mana rumah tangga dengan Indeks Kesehatan yang baik, maka mendapatkan insentif dari gaya hidup sehat dan upaya gerakan masyarakat yang dilaksanakan.
"Untuk intervensi lingkungan, yaitu melalui adipura desa dan sangat efektif, karena menurunkan pencemaran lingkungan melalui pengolahan limbah kebun."
"Juga penjagaan sumber air, agar menjadi sumber air bersih yang sangat vital dalam penurunan stunting," sebut Nur Arifin.
Editor: Arifin BH