
SURABAYA (Lenteratoday) - Bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan program beasiswa merupakan impian bagi semua mahasiswa. Hal inilah yang turut dirasakan Siti Hidayah, penerima beasiswa KIP-K yang diterima menjadi mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) pada Prodi S1 Manajemen.
Perempuan kelahiran Surabaya, 2 Maret 2005 ini merupakan salah satu dari penerima beasiswa yang memiliki tekad kuat untuk melanjutkan pendidikan meskipun berasal dari keluarga sederhana.
Ayahnya, Kambyah, seorang pedagang soto di pinggir jalan, sementara sang ibu, Muntamah, seorang ibu rumah tangga biasa.
Siti menunjukkan semangat luar biasa dalam mencapai impiannya. Dia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan dan memberikan harapan baru bagi masa depannya.
"Motivasi saya untuk melanjutkan studi datang dari keyakinan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai impian dan tujuan karier saya," kata Siti ketika ditemui usai pengukuhan mahasiswa baru, Senin (9/9/202).
Siti meyakini, bahwa dengan berusaha dan berdoa, Allah akan selalu membuka jalan dan pintu rezeki bagi siapa saja yang gigih berusaha. Keyakinan tersebut diperkuat Siti dengan adanya inspirasi dari sosok Almarhum B.J. Habibie yang sering ia jadikan panutan.
"Saya selalu mengingat kata-kata beliau: 'Keberhasilan bukan milik orang yang pintar, namun milik orang yang senantiasa berusaha.' Itu yang membuat saya terus termotivasi untuk tidak pernah berhenti berjuang, bahkan ketika menghadapi kegagalan," tuturnya.
Meski berasal dari keluarga yang secara finansial terbatas, Siti bersyukur karena mendapat dukungan penuh dari orang tuanya. "Orang tua saya sangat mendukung keinginan saya untuk melanjutkan pendidikan. Mereka tidak pernah menuntut saya untuk mengikuti cita-cita tertentu, tetapi memberikan kebebasan penuh kepada saya untuk mengejar apa yang saya impikan," ucap Siti penuh rasa syukur.
Lulusan SMA Negeri 5 Surabaya ini juga merasa sangat beruntung karena memiliki dukungan moral yang kuat tidak hanya dari keluarga tetapi juga dari guru-guru di sekolah dan teman-temannya.
"Selama proses seleksi beasiswa, saya banyak dibantu oleh guru-guru yang memberikan bimbingan dan teman-teman yang selalu mendukung. Mereka selalu menyemangati saya, meskipun saya sempat mengalami kegagalan. Dukungan mereka sangat berarti bagi saya," ungkapnya.
Ke depan, Siti berharap agar ia dapat memanfaatkan beasiswa yang didapatkan sebaik mungkin. "Saya berharap bisa menjadi mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan non-akademik. Saya ingin berkontribusi bagi kampus dan masyarakat. Saya ingin membanggakan kampus ini dan orang-orang yang telah mendukung saya sejak awal," tukasnya. (*)
Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi