18 April 2025

Get In Touch

Sistem Kedaruratan CC 112 Pemkot Surabaya Akan Diterapkan di IKN

Pemkot Surabaya mengajak rombongan kunker Kemenko Polhukam menuju ke ruang CC 112 di Gedung Siola
Pemkot Surabaya mengajak rombongan kunker Kemenko Polhukam menuju ke ruang CC 112 di Gedung Siola

SURABAYA (Lenteratoday)- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima kunjungan kerja (Kunker) dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI), Jumat (13/9/2024). 

Dalam kunker kali ini, jajaran Kemenko Polhukam ingin mempelajari implementasi pelaksanaan, komitmen, dan kendala dalam mewujudkan Smart City di Kota Surabaya. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, tujuan kunker jajaran Kemenko Polhukam ke Surabaya adalah untuk mempelajari Call Center (CC) 112 untuk diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

“Jadi nanti di IKN akan dibentuk seperti 911 juga untuk kedaruratan, dan mereka sangat salut dengan Surabaya, karena mereka baru melihat ternyata hanya Surabaya yang terintegrasi dan ada kolaborasi antar OPD (organisasi perangkat daerah),” kata Hebi.

Hebi mengungkapkan, alasan Kemenko Polhukam menggelar kunker ke Surabaya adalah karena hanya CC 112 yang memiliki respon time kedaruratan kurang dari 7 menit. “Nah, ini baru ada di Indonesia, yaitu di Surabaya. Mereka akan menerapkan itu di IKN nantinya,” ungkapnya.

Hebi menjelaskan, kelebihan lain dari CC 112 ini juga bisa mendeteksi pelaku tindak kriminal bahkan daftar pencarian orang (DPO) melalui kamera CCTV. Sampai saat ini, total kamera CCTV yang terkoneksi dengan CC 112 ada sekitar 2200 unit. 

Tak hanya itu, pemkot juga memiliki program kelurahan tanggap bencana yang tesebar di seluruh kecamatan se-Surabaya. 

Rencananya, bentuk mitigasi yang diadopsi dari Kota Surabaya untuk diterapkan di IKN diantaranya adalah, keselamatan di lingkungan istana presiden dan lingkungan pemerintahan di IKN. Hal ini diterapkan untuk menghindari dan mewaspadai adanya aktivitas yang mencurigakan di lingkungan IKN. 

Hebi menyebutkan, sempat memberikan saran kepada Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidkoor Kamtibmas Kemenko Polhukam, Brigjen Pol Asep Jenal Ahmadi agar menerapkan jalur evaluasi kota. Tujuannya, untuk memberikan petunjuk arah kepada warga ketika sewaktu-waktu terjadi bencana di IKN.

“Semisal nanti ada gempa dan sebagainya, itu sudah ada tuntunan ke mana warg harus menuju. Kalau nanti sampai belok ke kanan, kemudian di kanan mendekati bencana itu sudah ada warning (peringatanya),” sebutnya.

Dalam kesempatan ini, Hebi juga mengajak rombongan kunker Kemenko Polhukam menuju ke ruang CC 112 di Gedung Siola. 

Ia menambahkan, meskipun CC 112 memiliki banyak kelebihan, ke depannya akan ada berbagai peningkatan sarana dan prasarana (sarpras). Peningkatan yang dilakukan mulai dari jaringan koneksi, komputer, alat deteksi benda di udara hingga early warning system (EWS) untuk gempa bumi. 

“Karena peralatan ini kan sudah dari tahun 2016 ya. Jadi harus diperbarui komouternya, sistem komunikasinya, kemudian juga akses masuk ke CC 112. Kemarin juga sudah komunikasi dengan penyedia 112 supaya ada Whatsapp (WA) bisnis khusus layanan 112, ketika nantinya tidak bisa terkoneksi, bisa melalui WA ini,” tutup Hebi.

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.