13 April 2025

Get In Touch

Uji Coba Makan Gratis di SMKN 1 Purwoasri, Siswa Minta Sambal ke Bupati Kediri

Mas Dhito didampingi pejabat Forkopimda saat melihat uji coba makan gratis bergizi di SMKN 1 Purwoasri ikut makan bersama dengan menu sama dengan para siswa.
Mas Dhito didampingi pejabat Forkopimda saat melihat uji coba makan gratis bergizi di SMKN 1 Purwoasri ikut makan bersama dengan menu sama dengan para siswa.

KEDIRI (Lenteratoday) - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meninjau pelaksanaan uji coba program makan bergizi gratis bagi para pelajar di SMK Negeri 1 Purwoasri, Selasa (17/9/2024). Menariknya menu makanan kurang pedas dan para siswa minta sambel kepada bupati.

Pemberian tambahan makan bergizi gratis bagi anak sekolah ini merupakan program dari presiden terpilih Prabowo Subianto yang telah diujicobakan di berbagai daerah. Pemkab Kediri menunjukkan dukungan terhadap program tersebut dengan melaksanakan uji coba selama tiga hari, 17-19 September 2024.

"Ini bagian komitmen dari Pemkab Kediri, kami harus mendukung dan menjalankan program yang ada di pemerintah pusat," kata bupati muda yang akrab disapa Mas Dhito ini.

Sebagai kepanjangan tangan dari pemerintahan pusat, lanjut Mas Dhito, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menjalankan program dari presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024.

Dalam kegiatan peninjauan itu, Mas Dhito yang datang bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kediri mengecek langsung terkait menu yang disajikan.

Paket makanan itu berisi nasi beserta lauk nuget ayam, telur, buah, sayuran dan susu. Memastikan kualitas rasa dan keamanan dari menu yang dibagikan, Mas Dhito bersama Forkopimda ikut makan bersama dengan pelajar menggunakan menu yang sama.

Hal menarik pun terjadi saat Mas Dhito meminta tanggapan kepada para pelajar atas menu yang disajikan. Mereka justru meminta tambahan sambel. "Rasanya enak tidak ada masalah, cuman kalau untuk anak SMK/SMA banyak yang request mas minta sambel. Cuman masih kita hitung baik buruknya takutnya kalau sambel nanti ada efek-efeknya, " ungkap Mas Dhito.

Selain di SMK Negeri 1 Purwoasri, pada hari yang sama ujicoba pelaksanaan program tambahan makan bergizi juga dilakukan di enam sekolah lain setingkat kelompok bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK).

Untuk berikutnya uji coba dilakukan pada pelajar setingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Selama tiga hari jumlah sasaran uji coba pemberian tambahan makanan bergizi sekitar 3.000 pelajar.

Dari pantauan yang dilakukan secara langsung bersama Forkopimda, diakui ada evaluasi terkait anggaran untuk satu porsi paket makanan bergizi yang dibagikan. Disebutkan, paket makanan bergizi itu idealnya satu porsi tidak lebih dari Rp 20 ribu.

Hanya saja, dari pantauan di SMK Negeri 1 Purwoasri, paket makanan yang diberikan nilainya mencapai Rp 22 ribu. Kelebihan anggaran itu pun terjadi karena pengaruh kemasan yang digunakan.

Selanjutnya, ketika program itu mulai efektif dijalankan, menurut Mas Dhito, akan dilakukan perubahan pada penggunaan tempat makanan tanpa mengubah kualitas gizi dari menu makanan yang diberikan. "Jadi gizin makanan tetap sama hanya kemasan makanan yang kita ganti supaya harga masuk Rp20 ribu, " pungkasnya. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.