
SURABAYA (Lenteratoday) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur terus berupaya meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2024. Salah satunya adalah melakukan kampanye dengan menggandeng para influencer.
Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU Jatim Nur Salam, mengatakan influencer yang digandeng tersebar di seluruh daerah di Jatim yang mencapai ratusan orang. Dia mengatakan kegiatan seperti ini dilakukan di 160 titik se Jatim. Setiap kegiatan mempunya segmen sendiri-sendiri, mulai dari influencer hingga kalangan difabel.
“Jadi memang kita secara khusus mengandeng teman-teman influencer untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya,” katanya saat menggelar sosialisasi dengan menggandeng Wepro di Grand City Surabaya, Sabtu (28/9/2024).
Lebih lanjut Nur Salam mengatakan sosialisasi sengaja dilakukan dengan tatap muka langsung yang terbagi dalam beberapa segmen. Sedangkan untuk segmen di Grand City khusus untuk para influencer. Diharapkan influencer memalui media sosial ini mampu menggerakkan masyarakat khususnya Gen Z.
“Masyarakat sekarang banyak Gen Z, kemudian banyak masyarakat yang aktif sekali di media sosial. Tentunya mampu menjangkau teman-teman pemilih yang belum terjangkau oleh KPU,” sambungnya.
Nur Salam menandaskan bahwa peran influencer di media sosial luar biasa. Sehingga mereka punya peran sangat penting untuk bisa dan mampu mengerahkan orang-orang di dalam media sosial agar datang ke TPS pada 27 November 2024 menggunakan hak pilih.
“Jadi kita mengajak teman-teman yang ada untuk membantu kampanye kami, kalau Paslon ini sedang kampanye dari 25 September hingga 23 November, kami juga sedang mengkampanyekan untuk datang ke TPS,” papar Nur Salam.
Dengan banyaknya pemilih dari Gen Z saat ini, maka KPU mengharapkan dengan keterlibatan influencer bisa menjadikan para Gen Z untuk berpartisipasi pada Pilkada nanti. Bahkan, dia juga berharap Gen Z bisa turut mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
“Gen Z punya pontensi sangat besar untuk menggunakan hak pilihnya dan mereka juga ikut mensosialisasikan. Target partisipasi pemilih di tahun ini kita harapkan minimal sama dengan Pilpres dan Pileg, yaitu 80 persen lebih,” tandasnya.
Sementara itu, founder dan CEO Wepro, Grace Mamahit mengaku memiliki banyak komunitas hingga kemudian digandeng KPU. Komunitas ini diharapkan mampu membantu KPU untuk menyuarakan kampanye damai sampai tanggal 23 November mendatang. Sehingga kampanye juga bisa berjalan baik dan utamanya para pemilih ini bisa turut menggunakan hak suara meraka pada 27 November 2024.
“Jadi karena aktifnya mereka di dunia sosial, banyak story, banyak uploud pernak-perniknya KPU coba kita angat secara visual, maka tentunya akan banyak ngefek ke para Gen Z. Itulah yang akan teman-teman suarakan dan membantu KPU untuk para Gen z ini biar tidak males-malasan,” kata Grace.
Dia juga mengatakan para influencer yang tergabung dalam Wepro jumlah followernya cukup beragam, mulai dari 10.000 bagi yang pemula, bahkan ada yang sampai 100 ribu lebih seperti influencer nasional. “Jadi kami harap dengan banyaknya follower influencer dan penggerak sosial hari ini, mereka bisa mengasih dampak baik buat tema teman follwer mereka,” tandasnya.
Dia mengatakan wepro sendiri memiliki jaringan lebih dari 6000 influencer. Namun, tingkat keaktifannya cukup beragam, ada yang sangat aktif ada yang tidak. Meski demikian dia berharap bisa tersalurkan dengan yang lain.
“Harapanya bisa menyumbang pemilih sebanyak-banyaknya di Gen Z. Kami support penuh KPU,” pungkas Grace. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi