07 April 2025

Get In Touch

Khofifah : Pacasila Bukan Sekedar Ideologi, Tapi Dasar Perjuangan dan Pemersatu

Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa

SURABAYA (Lenteratoday) - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Pancasila bukan sekedar ideologi, namun juga dasar perjuangan dan pemersatu semua. Pernyataan tersebut disampaikan dalam akun instagramnya menyabut hari kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024.

"Di tengah dinamika zaman, Pancasila tetap menjadi banteng kokoh yang menjaga keutuhan dan kemajuan angsa Indonesia. Hal ini, karena Pancasila bukan sekedar ideologi, namun juga dasar perjuangan dan pemersatu kita semua. Jaga terus nila nilai luhur Pancasila dalam setiap langkah kita. Kibarkan bendera merah putih satu tiang penuh. Selamat hari kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024," katanya akun tersebut, Selasa (1/10/2024).

Khofifah juga mengatakan bahwa Pancasila bukanlah sekadar hafalan, melainkan spirit dan ruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Pancasila sudah terbukti mampu menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa dari berbagai ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Seluruh sila yang ada di Pancasila ibarat menjadi penuntun bagaimana mengelola bangsa ini. Saya yakin, jika lima sila itu benar-benar dilaksanakan, pasti akan menjadi kekuatan hebat bagi bangsa Indonesia," ungkap Khofifah di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Khofifah mengatakan pengalaman nilai-nilai Pancasila bukanlah sesuatu yang muluk-muluk. Menurutnya, sikap gotong royong, tolong menolong, toleransi, saling mengerti dan menghormati, musyawarah merupakan contoh bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Terlihat sepele tapi Itulah wujud nyata dari Pancasila. Bukan sekadar kata-kata, tetapi harus benar-benar dipraktikkan dalam aksi nyata setiap harinya," ujarnya.

Lebih lanjut, Khofifah juga menyoroti pentingnya peran Pancasila di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi. Menurutnya, tantangan bangsa ke depan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga ideologis.

Oleh karena itu, kata dia, penting bagi generasi muda untuk benar-benar memahami dan mengamalkan Pancasila sebagai fondasi dalam menghadapi tantangan zaman.

Khofifah berharap generasi muda dapat menghayati dan menerapkan Pancasila sebagai panduan dalam bertindak dan mengambil keputusan, baik di ranah pribadi, sosial, maupun profesional.

"Globalisasi dan perkembangan teknologi membawa banyak dampak positif, namun juga memunculkan tantangan yang harus kita hadapi. Salah satunya adalah potensi hilangnya identitas bangsa. Di sinilah Pancasila menjadi sangat relevan, karena ia adalah akar dan fondasi dari jati diri bangsa Indonesia. Generasi muda harus memahami ini agar tidak tergerus oleh pengaruh luar yang bisa merusak nilai-nilai kebangsaan kita," kata Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah menekankan, Hari Kesaktian Pancasila menjadi gambaran kuat bahwa nilai-nilai luhur Pancasila selalu berhasil membawa Bangsa Indonesia keluar dari segala tantangan dan kesulitan. Bahwa Pancasila tidak hanya sebagai falsafah dan ideologi bangsa, tapi juga menjadi kekuatan dalam kehidupan kita sehari-hari.

"Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi momentum penting untuk kembali merefleksikan makna dan peran Pancasila dalam menghadapi berbagai tantangan kebangsaan di masa mendatang," kata dia. (*)

Reporter : Lutfi/antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.