
MALANG (Lenteratoday) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menegaskan kemacetan di Jalan Bandung, Kecamatan Klojen disebabkan banyak faktor yang memengaruhinya.
Salah satu faktor utama yakni bertambahnya jumlah siswa di beberapa sekolah di kawasan tersebut, yang mengakibatkan lonjakan volume kendaraan, sementara kapasitas jalan yang tidak berubah.
Kendati demikian, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Malang, Muhammad Anis Januar mengatakan pihaknya telah berupaya meminimalisir kemacetan di kawasan tersebut, yakni dengan mengoperasikan petugas parkir dan mempertimbangkan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
"Itu (kemacetan di Jalan Bandung) bukan tidak bisa terselesaikan, kalau jumlah siswa bertambah yang mengantarkan mulai dari TK-MIN, MTSn, MAN kan satu siswa satu (kendaraan). Sehingga kapasitasnya (jalan) tetap, volume (pengguna jalan)nya bertambah banyak," ujar Anis, Kamis(3/10/2024).
Anis menjelaskan petugas parkir di sana, akan memastikan kendaraan yang mengantarkan siswa tidak berhenti sembarangan. Serta setelah menurunkan penumpang, harus segera meninggalkan kawasan tersebut.
"Gak boleh sembarangan menurunkan siswa. Begitu turun, harus langsung pergi. Seperti itu," jelasnya.
Anis juga menambahkan upaya lainnya untuk mengurangi kemacetan di Jalan Bandung, dengan mengevaluasi potensi pelebaran jalan. Namun, ia mengungkapkan pelebaran jalan tidaklah mudah, mengingat lahan di kawasan tersebut sudah sangat terbatas dan diperuntukkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Lebih lanjut, Anis menyampaikan pembangunan JPO menjadi salah satu solusi yang kini sedang dipertimbangkan oleh Dishub Kota Malang. Namun, Anis mengungkapkan pembangunan JPO baru ini masih dalam tahap perhitungan teknis dan tergantung pada anggaran yang tersedia.
Awalnya Dishub berencana untuk memindahkan JPO yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing ke Jalan Bandung. Namun, setelah dihitung secara teknis, rencana tersebut dianggap tidak memungkinkan karena ukuran JPO tersebut tidak cukup untuk dipindahkan ke lokasi baru.
"Secara bentangnya, gak cukup (dipindahkan dari Jalan Ahmad Yani ke Jalan Bandung). Tetapi secara hitungan kami di Jalan Bandung masih memungkinkan, untuk dibangun JPO dengan barang yang baru. Tergantung nanti anggarannya ada apa tidak, CSR atau bagaimana, dan seterusnya," tukasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais