11 April 2025

Get In Touch

Cagub Risma Siapkan Program Intensifikasi Pertanian Antisipasi Alih Fungsi Lahan

Cagub Jatim Nomor urut 3, Tri Rismaharini di Kabupaten Trenggalek
Cagub Jatim Nomor urut 3, Tri Rismaharini di Kabupaten Trenggalek

SURABAYA (Lenteratoday) - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan petani. Risma menyiapkan program intensifikasi pertanian sebagai solusi atas semakin menyusutnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan.

Gagasan tersebut disampaikan Risma saat mengunjungi Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, pada Jumat (11/10/2024). Dalam kunjungan tersebut, Risma, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan,

Didampingi oleh petahana Calon Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin (Mas Ipin), Risma melihat langsung kondisi di lapangan di mana banyak lahan sawah yang beralih fungsi menjadi perumahan atau infrastruktur. Persoalan ini tidak hanya terjadi di Trenggalek, tetapi juga di berbagai kabupaten dan kota lain di Jawa Timur.

"Kita tidak bisa diam menghadapi kenyataan ini. Ketika lahan produktif semakin berkurang, kita harus melakukan intensifikasi agar hasil panen tetap optimal," ujar Risma, Jumat (11/10/2024).

Salah satu inovasi yang diperkenalkan oleh Risma adalah menanam padi hingga empat kali setahun. Namun, ia juga menyadari tantangan yang muncul dari perubahan iklim global, seperti kekeringan yang sering memaksa petani beralih menanam palawija, tanaman yang lebih sedikit membutuhkan air. Untuk menjawab tantangan tersebut, Risma menyoroti inovasi petani lokal Trenggalek yang mampu mengelola lahan padi dengan hemat air melalui teknologi geo membran.

Teknologi ini, yang telah berhasil diimplementasikan di Kabupaten Trenggalek, memungkinkan petani menanam padi secara efisien meski dengan ketersediaan air yang terbatas. Sistem ini bekerja dengan menggabungkan teknik tambak ikan dan sawah, di mana geo membran digunakan untuk memodifikasi lahan sehingga air tetap terjaga dan tidak langsung terserap ke tanah.

"Dalam menghadapi perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan di berbagai wilayah, inovasi ini menjadi solusi cerdas untuk efisiensi air dan pupuk. Hasil panen tetap melimpah meskipun air yang digunakan lebih sedikit," terang Risma.

Jika terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur, Risma berkomitmen untuk mereplikasikan metode ini di berbagai kabupaten/kota, terutama daerah-daerah yang kerap mengalami kekeringan selama musim kemarau.

Selain memperkenalkan inovasi lahan hemat air, Risma juga memperlihatkan perhatian khusus pada peningkatan kualitas hasil pertanian melalui pengurangan penggunaan pupuk kimia bersubsidi. Di Desa Sukorejo, ia membagikan Pupuk Organik Cair (POC) kepada para petani sebagai upaya mendorong penggunaan pupuk yang lebih ramah lingkungan. Menurut Risma, penggunaan POC akan memberikan manfaat ganda, yakni menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan meningkatkan nilai jual hasil panen.

“Dengan POC, kualitas panen lebih baik dan petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Kita harus beralih dari ketergantungan pada pupuk kimia yang seringkali langka,” jelasnya.

Mas Ipin, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek, menambahkan bahwa inovasi lahan hemat air yang diperkenalkan di Desa Sukorejo merupakan hasil karya petani setempat dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Teknik ini, menurutnya, adalah jawaban atas tantangan global warming yang telah berdampak pada ketidakpastian musim tanam dan kekeringan.

“Para petani menggali tanah sedalam 50 cm, lalu memasang lapisan semi permeabel seperti geo membran. Setelah itu, tanah dikembalikan ke tempatnya dan diairi. Lapisan ini membuat air lebih lama bertahan di permukaan tanah, sehingga tidak cepat terserap ke dalam tanah,” jelas Mas Ipin.

Menurut Mas Ipin, perubahan perilaku petani ini menunjukkan bahwa komunitas lokal semakin memahami bahwa musim tanam kini tidak lagi bisa diprediksi dengan tepat akibat perubahan iklim. Oleh karena itu, inovasi dan adaptasi seperti ini sangat penting untuk menjamin ketahanan pangan di masa depan. (*)

Reporter: Pradhita | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.