
KEDIRI (Lenteratoday) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri merencakan dua kali debat paslon untuk Pemilihan kepala daerah (Pilkada). Debat terseut diagendakan pada tanggal 1 dan 20 November 2024.
Rencana debat tersebut disampaikan dalam Media Gathering III yang sekaligus mensosialisasikan pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2024, di Ewok Cafe, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Minggu (13/10/2024) malam.
Pertemuan tersebut selain dihadiri Ketua KPU Kota Kediri Reza Cristian juga dihadiri Sofi Roihatul Jannah, Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Nia Sari, Divisi Teknis Data dan Informasi, serta Imam Murofik, Divisi Hukum. Tampak ikut mendampingi Sekretaris KPU Kota Kediri Fani Wijayanto.
“Kami membutuhkan dukungan media untuk menyampaikan program dan tahapan Pilkada yang mendekati hari H pada 27 November 2024,” Kata Reza Cristian, Ketua KPU Kota Kediri.
Ditambahkan, tahapan pilkada terus berjalan. Dan saat ini sudah masuk ke masa kampanye masing-masing paslon. Dalam waktu dekat KPU Kota Kediri akan menggelar debat pasangan calon (paslon) Wali Kota – wakil Wali Kota Kediri sebanyak 2 kali, direncanakan 1 dan 20 November 2024.
“Debat publik pertama yang semula dijadwalkan pada 30 Oktober, diundur menjadi 1 November 2024 dan akan diadakan dua kali,” Tambah Reza.
Tahapan Pilkada yang sedang berlangsung mencakup persiapan logistik, termasuk pencetakan surat suara pada 20 Oktober yang akan diawasi oleh KPU, Bawaslu, dan Kepolisian. “Desain surat suara akan dicetak setelah disetujui, dengan jumlah surat suara ditambah 2 persen dari jumlah DPT,” tambah Reza.
Dengan kegiatan media gathering ini, diharapkan informasi terkait Pilkada dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat, sehingga tingkat partisipasi pemilih dapat meningkat sesuai harapan.Acara ini juga diisi diskusi dengan menghadirkan dua narasumber, Wahyudi, mantan komisioner KPU Kota Kediri dan jurnalis senior Kediri yang juga mantan tim seleksi KPU 2024-209 Hari Triwasono.
Saat menjadi pembicara Wahyudi menekankan penting sinergi antara KPU dan media untuk meningkatkan partisipasi pemilih. “Kerjasama yang solid antara KPU dan media sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat,” tuturnya.
Di tempat yang sama Hari Triwasono, menyoroti posisi pentuing peran media dalam menyajikan informasi yang berimbang dan objektif. “Media harus mampu meluruskan berita-berita yang beredar di media sosial, terutama yang tidak memiliki dasar kebenaran,” katanya. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi