08 April 2025

Get In Touch

Fenomena Hunter Moon Bisa Disaksikan dari Seluruh Wilayah Indonesia

Hunter Moon
Hunter Moon

SURABAYA (Lenteratoday) - Pada bulan Oktober ini memiliki fenomena alam yang menjadi pemandangan istimewa. Fenomena terseubut adalah adanya gerhana bulan yang disebut dengan Hunter Moon dan bisa disaksikan langsung dengan mata. Fenomena hunter moon ini bisa dinkmati dari seluruh wilayah Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa Hunter Moon adalah bulan purnama pada bulan Oktober. Awal mula fenomena ini disebut hunter moon karena pada bulan Oktober orang-orang di belahan Bumi utara biasa menghabiskan waktu mereka dengan berburu. Kegiatan berburu tersebut dilakukan dalam rangka menyambut musim dingin.

Aktivitas berburu ini biasanya dilakukan oleh masyarakat belahan Bumi utara yang berada di pedesaan. Alasannya, karena mereka masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Hasil buruan akan langsung diproses dan diawetkan untuk stok makanan musim dingin.

Nah, pada hunter moon tahun ini ada yang cukup istimewa yakni bertepatan dengan fenomena supermoon. Mengutip dari Almanac, supermoon yang akan terjadi bersamaan dengan hunter moon adalah supermoon terbesar di tahun 2024. Bulan akan berada pada jarak 357.363 kilometer dari Bumi.

Supermoon adalah fenomena di mana bulan berada pada titik terdekatnya dari Bumi. Saat fenomena itu terjadi, Bulan bakal lebih besar dan lebih terang sebanyak 7 persen dari biasanya. Akan tetapi, perbedaan ukuran dan kecerahan satelit alami bumi tersebut tak akan terlihat jelas apabila diamati dengan mata telanjang.

Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG Syrojudin mengatakan bahwa berdasarkan tabel periodik bulan tahunan waktu universal fenomena Hunter Moon tersebut diperkirakan mulai berlangsung pada tanggal 16, 17 dan 18 Oktober 2024.

Pengamatan Tim Tanda Waktu BMKG, puncak bulan purnama itu dengan fase penuh akan jatuh pada 17 Oktober 2024. Untuk wilayah Indonesia bagian barat diperkirakan bulan akan terbit pada pukul 17.39 WIB dan terbenam pukul 05.03 WIB.

Pada tanggal 16 Oktober 2024 bulan berada pada waxing bungkuk atau bagian bulan yang gelap berbentuk sabit dan sebagian besar permukaan bulan akan terang. Kemudian sebaliknya pada 18 Oktober 2024 bulan berada pada fase bungkuk memudar atau bagian bulan yang terang akan berkurang dari 99 persen menjadi 50 persen.

"Pada puncaknya itu ukuran bulan akan lebih besar karena memiliki jarak terdekat dengan bumi pada tahun 2024 ini. Bulan akan terlihat di wilayah Indonesia, kecuali kondisi cuaca hujan," ujarnya di Jakarta, Rabu malam (16/10/2024).

Syrojudin menyatakan fenomena Hunter Moon tersebut tidak berbahaya sehingga dapat disaksikan oleh manusia dengan mata telanjang. Hanya saja saat terjadi bulan purnama akan membawa pengaruh pada pasang surut air laut. Hal ini perlu diperhatikan masyarakat khususnya yang berada di kawasan pesisir. (*)

Sumber : Antara,idntimes | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.