12 April 2025

Get In Touch

Debat Pilwali Kota Blitar 2024, Paslon Sae Pertanyakan Visi Misi dan Program Paslon Baba

Paslon nomor 1, Bambang-Bayu (kiri) dan paslon nomor 2 Ibin-Elim (kanan) saat debat pertama Pilwali Kota Blitar 2024, Rabu(16/10/2024) malam.
Paslon nomor 1, Bambang-Bayu (kiri) dan paslon nomor 2 Ibin-Elim (kanan) saat debat pertama Pilwali Kota Blitar 2024, Rabu(16/10/2024) malam.

BLITAR (Lenteratoday) - Pelaksanaan debat pertama Pilwali Kota Blitar 2024, diwarnai dengan pertanyaan tidak adanya visi misi dan program pasangan calon (paslon) di website KPU Kota Blitar.

Tema pada debat pertama Pilwali Kota Blitar 2024 yang digelar KPU setempat di salah satu hall hotel di Kota Blitar, Rabu (16/10/2024) malam. Yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memajukan daerah.

Paslon nomor 2, Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba (Sae) mempertanyakan tidak adanya visi misi paslon nomor 1, Bambang Rianto-Bayu Setyo Kuncoro (Baba) di website KPU. Pertanyaan ini muncul pada saat debat segmen ke empat, yakni saling tanya, jawab dan sanggah paslon.

Setelah paslon Baba mendapat kesempatan pertama bertanya kepada paslon Sae, yang bertanya mengenai anggaran Program RT Keren hingga Rp 100 juta.

Saat giliran paslon Sae bertanya kepada paslon nomor 2, disampaikan mengenai tidak adanya visi misi dan program Paslon Baba.

"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan, kalau sebenarnya sampai saat ini tidak menemukan visi misi dan program paslon nomor 1. Bahkan saya juga sudah minta ke KPU belum dijawab dan LO, jadi saya bingung mau bertanya apa," ungkap Mas Ibin sapaan Syauqul Muhibbin.

Padahal lanjutnya sesuai UU no 10 tahun 2016, bahwa paslon harus memenuhi persyaratan diantaranya menyerahkan visi misi dan program ke KPU.

"Jadi mau tanya visi misi dan programnya paslon nomor 1, saya baca dulu sehingga bisa bertanya," paparnya.

Menanggapi ini paslon nomor 1, cawali Bambang mengaku sangat aneh kalau tidak menemukan, karena visi misi dan programnya sudah banyak disebar.

"Berbentuk selebaran yang sudah banyak disebar di masyarakat, termasuk ketika mendaftar juga sudah disampaikan ke KPU," jawabnya.

Mendapat jawaban demikian, kembali cawali paslon nomor 2, Mas Ibin menegaskan kalau pihaknya sudah berusaha mendapatkan dan mencari di website KPU Kota Blitar tapi tidak ditemukan.

"Bahkan kami sudah mengirim surat resmi kepada KPU, melalui LO (petugas penghubung) dan tim kampanye untuk meminta dokumen visi misi dan program paslon nomor 1," tandasnya sambil menunjukkan surat yang dikirimnya ke KPU.

Pernyataan ini kembali mendapat tanggapan dari Cawawali paslon nomor 1, Bayu Setyo Kuncoro kalau terkait visi misi dan program paslon menurutnya bisa didapatkan dengan banyak cara.

"Karena kami dan paslon nomor 2, sama-sama menyebarkan visi misi dan program ke masyarakat. Jadi tergantung bagaimana usahanya, serta tidak perlu saling menyalahkan," tandasnya.

Jawaban ini direspon oleh Cawali Mas Ibin, kalau pihaknya minta ini menjadi catatan Bawaslu Kota Blitar tentang tidak adanya visi misi dan program Paslon nomor 1 di website KPU Kota Blitar. "Karena kami hanya menemukan dokumen visi misi dan program paslon nomor 2, sementara paslon nomor 1 tidak ada," bebernya.

Debat kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan dari paslon nomor 2 mengenai visi misi, karena tidak mengetahui programnya.

Untuk diketahui, debat ini juga dihadiri oleh Forkopimda Kota Blitar, Bawaslu, parpol pengusul dan pendukung serta tim dari paslon. Sedangkan panelis dalam debat publik pertama, yakni Ahmad Muhtadi (dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung), Wahidul Anam (Rektor IAIN Kediri), Novi Catur Muspita (dosen Sosiologi Fisip Unisba Blitar), Abdullah Sidiq Notonegoro (dosen Unmuh Gresik) dan M Irfan Anshori (Ketua PWI Blitar Raya).

Dikonfirmasi mengenai hal ini Ketua KPU Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya mengatakan kalau semua persyaratan terkait upload dokumen visi misi dan program paslon, semua ada dan sudah dilakukan.

"Selesai acara debat, langsung kami dari KPU menyampaikan agar dicek dan semuanya ada," kata Rangga.

Rangga mengaku akan melakukan evaluasi pelaksanaan debat pertama, terutama terkait teknis pelaksanaan dan materi.

"Agar tidak terjadi gimmick untuk memancing opini publik, sehingga keluar dari tema yang sudah ditentukan. Karena dampaknya juga ke KPU selaku penyelenggara, termasuk ke Bawaslu yang juga disebut tadi malam," jelasnya.

Karena ditegaskan Rangga kalau memang benar terjadi kekurangan persyaratan, tentu Bawaslu akan menyampaikan himbauan, teguran maupun saran perbaikan (sarper) ke KPU.

"Kenyataannya sampai sekarang tidak ada tiga upaya tersebut, sebagai bentuk kerja dari Bawaslu. Jadi semuanya sudah sesuai lengkap, yang pasti akan kita lakukan evaluasi dari pelaksanaan debat pertama tadi malam," pungkasnya. (*)

Reporter: Arief Sukaputra | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.