08 April 2025

Get In Touch

Bappedalitbang Gelar FGD Assesment Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Aman di Kabupaten Blitar

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto, ME (tengah baju hitam) bersama peserta FGD Asessment Kebijakan penyedian Air Minum dan Sanitasi Aman, Kamis(17/10/2024).
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto, ME (tengah baju hitam) bersama peserta FGD Asessment Kebijakan penyedian Air Minum dan Sanitasi Aman, Kamis(17/10/2024).

BLIITAR (Lenteratoday) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Blitar, menggelar Forum Group Discussion (FGD) Asessment Kebijakan penyedian Air Minum dan Sanitasi Aman.

Kepala Bappedalitabang Kabupaten Blitar, Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto, ME menyampaikan bahwa dengan dilaksanakan kegiatan FGD ini, diharapkan akan mendapat banyak masukan tentang kebutuhan kebijakan/regulasi daerah.

"Untuk mendukung pasar air minum dan sanitasi dari kalangan pelaku usaha," tutur Rully dalam arahannya saat membuka acara di salah satu hotel di Kota Blitar, Kamis(17/10/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh unsur perangkat daerah terkait bidang air minum dan sanitasi,
serta sektor swasta WASH formal dan informal.

Dijelaskan Rully jika air minum dan sanitasi merupakan kebutuhan dasar manusia, dan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, serta mendukung pembangunan berkelanjutan.

"Air minum dan sanitasi sebagai bagian dari pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Urusan Pekerjaan Umum, yang merupakan salah satu Urusan Wajib Pelayanan Dasar dan menjadi prioritas dalam proses pembangunan daerah," jelasnya.

Saat ini terangnya, kondisi capaian akses aman air limbah domestik di Kabupaten Blitar mencapai 1,62 persen dan akses layak 88,55 persen. Sedangkan untuk capaian akses air minum aman di Kabupaten Blitar mencapai 3,54 persen dan akses layak 89,70 persen, terdiri jaringan perpipaan 26,81 persen dan cakupan layanan PDAM sebesar 5,94 persen (sesuai data LKPJ tahun 2023).

"Pemerintah Kabupaten Blitar mempunyai komitmen kuat, untuk meningkatkan pelayanan dasar bidang air minum dan sanitasi salah satunya dengan Program USAID IUWASH Pasar," terang Rully.

Kabupaten Blitar telah ditetapkan sebagai lokasi dampingan Program USAID IUWASH Pasar, melalui Surat Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman Kementerian PPN/Bappenas Nomor: T-03492/Dt.6.5/PP.8.02/02/2024 perihal Pemberitahuan Penetapan Lokasi Dampingan Program USAID IUWASH Pasar untuk periode 2023-2028.

"Program USAID IUWASH Pasar bertujuan untuk mengkatalisasi dan menumbuhkan pasar lokal, untuk produk dan layanan WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) atau air, sanitasi, dan kebersihan guna mendukung pemerintah daerah mencapai target air minum dan sanitasi aman," paparnya.

Dalam rangka pelaksanaan Program USAID IUWASH Pasar di Kabupaten Blitar Tahun 2024, telah disusun Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) sebagai acuan pelaksanaan kegiatan USAID IUWASH Pasar yang sejalan dengan prioritas
pembangunan yang tertuang dalam Rancangan RPJPD Kabupaten Blitar 2025-2045. Khususnya mendukung pencapaian arah kebijakan percepatan pemerataan, dan peningkatan akses layanan air minum dan sanitasi.

Pelaksanaan FGD ini merupakan bagian dari pelaksanaan Rencana Kegiatan Tahunan, yang telah disusun Tim USAID dan Pemkab Blitar untuk mendukung Tujuan (Object).

"Memperkuat lingkungan bisnis mendorong kontribusi sektor swasta yang lebih besar, untuk layanan dan produk air minum dan sanitasi khususnya pada kegiatan Penguatan regulasi/kebijakan daerah menumbuhkan dan memperkuat investasi bisnis bidang pengelolaan air minum dan sanitasi," kata Rully.

Tujuan pelaksanaan FGD antara lain, pertama, untuk memahami kebutuhan, tantangan, dan peluang sektor swasta untuk memperluas keterlibatan mereka di pasar WASH.

Kedua, untuk memahami umpan balik dan respons pemerintah daerah untuk memungkinkan partisipasi sektor swasta yang lebih besar berdasarkan kebutuhan, tantangan, dan peluang yang teridentifikasi.

Ketiga, untuk memfasilitasi kesepakatan pemerintah daerah tentang tindakan lanjutan untuk 6 bulan ke depan.

Selanjutnya dari hasil tersebut diperlukan dukungan USAID IUWASH Pasar, untuk fasilitasi penyediaan regulasi dan kebijakan daerah dalam rangka peningkatan akses air minum dan sanitasi aman dengan kolaborasi sektor swasta.

"Sinergi dan Kolaborasi Lintas Sektor sangat diperlukan dalam rangka percepatan
peningkatan layanan akses sanitasi dan air minum di Kabupaten Blitar," pungkasnya.(*)

Reporter: Arief Sukaputra, Rls

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.