20 April 2025

Get In Touch

Pidato Perdana Presiden Prabowo: Dari Demokrasi Hingga Ingin Jadi Sahabat Semua Negara

Presiden Prabowo Subianto (kanan) dengan disaksikan Presiden keenam RI Joko Widodo (kiri) mengucapkan sumpah jabatan dalam sidang paripurna MPR dengan agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029 di Gedung Nusantara
Presiden Prabowo Subianto (kanan) dengan disaksikan Presiden keenam RI Joko Widodo (kiri) mengucapkan sumpah jabatan dalam sidang paripurna MPR dengan agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029 di Gedung Nusantara

JAKARTA (Lenteratoday)- Dalam pidato perdana Presiden Prabowo Subianto menyinggung berbagai persoalan mulai dari demokrasi hingga doal hubungan internasional dimana Indonesia ingin menjadi sahabat semua negara. Pidato disampaikan setelah dilantik menjadi presiden RI, Minggu (20/10/2024).

Prabowo menyinggung soal kekhasan demokrasi yang harus diterapkan di Indonesia. Dia menyampaikan bahwa bangsa Indonesia menghendaki demokrasi. "Tapi marilah kita sadar bahwa demokrasi kita harus demokrasi khas Indonesia, demokrasi yang santun, demokrasi yang cocok untuk bangsa kita," kata Prabowo.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa demokrasi merupakan kehendak yang telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa. Menurut dia agar demokrasi khas Indonesia bisa terwujud, semua pihak tidak boleh saling menghasut dan terpecah belah karena berbeda pandangan.

"Demokrasi kita yaitu mengoreksi tanpa harus caci maki, bertarung tanpa membenci, bertanding tanpa berbuat curang, demokrasi yang menghindari kekerasan, yang menghindari kemunafikan," kata Prabowo.

Menurut Ketua Umum Partai Gerindra hanya dengan ciri khas demokrasi Indonesia tersebutlah persatuan dapat dicapai. Persatuan, kata dia, akan mempermudah Indonesia dalam mencapai cita-cita luhur bangsa.

"Bangsa yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo," kata Prabowo mengutip mengutip peribahasa Jawa, yang artinya bangsa yang memiliki kekayaan alam berlimpah, tentram dan makmur serta sangat subur tanahnya.

Terkait dengan hubungan internasional, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia ingin menjadi sahabat bagi semua negara di seluruh dunia sekaligus menjadi negara tetangga yang baik dengan memegang prinsip anti-penjajahan.

"Kami ingin menjadi sahabat semua negara dengan tetap memegang prinsip anti-penjajahan, karena kami pernah mengalami penjajahan, anti penindasan karena kami pernah ditindas," kata Prabowo.

Prabowo juga kembali menegaskan sikap dan kebijakan politik luar negeri yang dianut Indonesia, yakni politik luar negeri yang bebas dan aktif.

Dalam menghadapi tantangan dunia internasional, ​​​​​kata dia, pemerintah Indonesia memilih jalan bebas aktif, non-blok dan tidak terlibat dalam fakta militer apapun. "Kami tidak ikut fakta militer manapun" katanya.

Prabowo mengaku kerap menekankan bahwa Indonesia akan menjalankan kebijakan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik. "We want to be a good neighbour (Kami ingin menjadi negara tetangga yang baik)," ujarnya.

Dia pun mengatakan bahwa Indonesia ingin menganut filosofi kuno 'seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak'.

Kemudian, soal pemberantasan korupsi, Prabowo menyebut setidaknya tiga hal yang dianggap penting untuk memberantas korupsi. Ketiga hal tersebut adalah perbaikan sistem, penegakkan hukum, dan digitalisasi.

“Saya sudah katakan, kita harus berani menghadapi dan memberantas korupsi dengan perbaikan sistem, dengan penegakan hukum yang tegas, dengan digitalisasi, insyaallah kita akan kurangi korupsi secara signifikan,” kata Prabowo dalam pidato kepresidenan pertamanya.

Prabowo menyebut seluruh unsur pimpinan harus memberi contoh untuk pemberantasan korupsi. Dia menyampaikan semboyan bahasa Jawa yang berbunyi “ing ngarsa sung tuladha” (di depan memberikan teladan).

Prabowo juga memberikan contoh perilaku korupsi bagai ikan yang busuk. “Ada pepatah yang mengatakan kalau ikan menjadi busuk, busuknya mulai dari kepala,” ucap Prabowo.

Prabowo Subianto mengemban jabatan sebagai Presiden Indonesia kedelapan usai membacakan sumpah janji presiden. Kemudian, Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil presiden RI periode 2024-2029. Mereka melakukan penandatanganan berita acara.

Prosesi pelantikan Prabowo dan Gibran dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Adapun agenda pelantikan tersebut dihadiri oleh Joko Widodo selaku Presiden ketujuh Indonesia dan 35 tamu negara sahabat.

Puluhan delegasi dari negara-negara sahabat juga menghadiri upacara pelantikan Prabowo dan Gibran. Terdapat sekitar 35 perwakilan negara-negara sahabat hadir di acara pelantikan itu. Sebanyak 732 anggota MPR menyaksikan prosesi pengucapan sumpah jabatan tersebut. Sidang Paripurna MPR juga dihadiri para tokoh nasional dan pimpinan partai politik. (*)

Sumber : Antara, tempo | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.