22 April 2025

Get In Touch

Lapas Kelas IIA Madiun Merehabilitasi 700 Warga Binaannya

Lapas Kelas IIA Madiun Merehabilitasi 700 Warga Binaannya

Madiun - Lapas Kelas II Madiun merehabilitasi 700 warga binaannya. Rehabilitasi ini dilakukan dalam dua tahap, untuk semester pertama 350 warga. Kemudian, Rabu (29/7/2020) ini dilakukan pembukaan rehabilitasi untuk semester kedua sebanyak 350 warga.

Program rehabilitasi ini menggandeng Kemenag Kota Madiun dan Yayasan Bambu Nusantara yang merupakan IPWL bagi penyalahgunaan NAPZA. "Kita punya program rehabilitasi untuk warga binaan sebanyak 700 orang, yang sudah dilaksanakan di awal bulan Januari-Juli itu 350, sekarang yang tahap ke 2 ada 350 lagi. Pembukaan ini sekaligus menutup rehabilitasi semester I," tutur Kapalas Kelas IIA Madiun, Marlik Subiyanto kepada Lenteratoday, Rabu (29/07/2020).

Marlik menjelaskan, tidak semua warga binaan lapas dapat mengikuti rehabilitasi. Hal ini dikarenakan adanya assessment untuk melakukan pemilahan antara pengguna, pengedar, dan bandar narkotika. Selain itu juga melalui penilaian sikap dari para petugas lapas.

"Yang kita khususkan adalah pemakai, bahkan pemakai ini relatif ya, ada pemakai sambil mengedarkan, ada yang hanya mengedar tanpa memakai. Yang jelas yang direhab adalah pemakai. Kalau bandar hanya nyuruh-nyuruh saja, sedangkan kalau pemakai termasuk korban. Korban inilah yang diutamakan untuk direhab," jelas Marlik.

Lebih lanjut Marlik menjelaskan bahwa Yayasan Bambu Nusantara sudah tahun ketiga membantu kegiatan-kegiatan rehabilitasi di lapas. Bambu Nusantara melakukan rehabilitasi dengan cara konseling, edukasi bahaya narkotika, dan game setiap Senin s.d Jumat.

Sehingga warga binaan lapas mendapatkan wawasan baru tentang bahaya penyalahgunaan napza. Sedangkan dari Kemenag sendiri mengisi spiritual melalui kegiatan kerohanian dengan harapan mampu memperkokoh iman warga binaan.

"Sehingga menjadi bekal buat mereka, akan menambah wawasan pengetahuan minimal buat diri sendiri dan bisa kalau maksimal buat lingkungan atau keluarganya tentang bahaya narkoba," jelasnya.

Dirinya berharap dengan adanya rehabilitasi ini ada perubahan signifikan terhadap warga binaan dalam bertindak. "Karena namanya narkoba ini luar biasa termasuk saya bilang bahaya, kalau kita gak hati-hati. Karena narkoba banyak, sehingga bukan hanya tugas satu institusi, Polri, atau TNI, atau lapas, tetapi tugas kita semua, semua lapisan masyarakat," pungkasnya. (Ger)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.