Tim Dosen PCU Surabaya Rancang Sistem Pencatatan Penjualan Berbasis Teknologi Ramah Disabilitas

SURABAYA (Lenteratoday) - Tim dosen dan mahasiswa Petra Christian University (PCU) Surabaya, menciptakan solusi inovatif untuk mendukung kemandirian kaum disabilitas. Mereka adalah Prof. Dr. Dra. Juniarti, M.Si., Ak., (selaku Ketua Tim), anggotanya Hendri Kwistianus, S.E., M.M., serta Leo Willyanto Santoso, S.Kom., M.IT.
Mereka mengembangkan sebuah sistem pencatatan penjualan berbasis teknologi yang dirancang khusus untuk UMKM Tiara Handicraft, sebuah usaha sosial yang mempekerjakan para penyandang disabilitas.
Salah satu tim PIC acara, Hendri Kwistianus, S.E., M.M. mengatakan jika sistem tersebut diimplementasikan melalui program Pengabdian Masyarakat, yang didukung oleh hibah dari LLDIKTI Wilayah VII.
“Kami mulai terjun langsung untuk mengetahui kebutuhan para pekerja disabilitas ini sejak Juni 2024 lalu, sebelum mereka praktik secara langsung untuk menghadapi customer,” kata Hendri, Kamis(24/10/2024).
Sebelumnya, usaha yang telah berlangsung selama 28 tahun lalu ini menggunakan pencatatan secara manual oleh pemiliknya yakni Titik Winarni.
Dengan sistem berupa Microsoft Excel yang kemudian dimasukkan secara manual, ini hanya bisa dikerjakan oleh orang yang tidak memiliki keterbatasan.
"Hal itu tentu menimbulkan ketergantungan administrasi yang tinggi pada pemiliknya, padahal sebenarnya pemilik bisa lebih fokus ke area strategis untuk memberdayakan sebanyak mungkin kaum difabel sesuai visi dan misi organisasi yang selama ini dikerjakan,” jelasnya.
Atas dasar kondisi ini tim PCU mengembangkan platform yang biasa digunakan untuk kegiatan penjualan, agar lebih ramah disabilitas tampilan gambarnya dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mudah dilihat dan disentuh (image rich).
Sementara untuk pengaturan operasionalnya, dirancang guna mempermudah karyawan khususnya yang tuna rungu
Terkait fitur unggulannya, aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan laporan penjualan secara otomatis. Fitur ini sangat membantu UMKM, Tiara Handicraft dalam mengelola keuangannya.
"Ditambah dengan fitur pengingat untuk restock barang, sehingga memastikan ketersediaan produk selalu terjaga," ungkapnya.
Sementara itu, sang pemilik UMKM Titik sangat bahagia dengan adanya platform yang ramah pekerja disabilitas ini.
“Para pekerja disabilitas kini dapat dengan mudah mencatat transaksi penjualan, mengelola persediaan barang, dan menghasilkan laporan penjualan secara akurat. Meminimalkan human error juga, jadi bisa meningkatkan efisiensi operasional hingga memberikan transparansi dalam pengelolaan keuangan usaha. Kini, saya dapat fokus membesarkan UMKM Tiara Handicraft untuk lebih memperluas jangkauan pasarnya,” paparnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais