16 April 2025

Get In Touch

Perkuat Ketahanan Pangan, Lapas Kediri Berdayakan Warga Binaan pada Kegiatan Pertanian

Warga binaan program asimilasi sedang menanam bibit pepaya California di lahan SAE Lakuli milik Lapas Kelas 2 Kediri.
Warga binaan program asimilasi sedang menanam bibit pepaya California di lahan SAE Lakuli milik Lapas Kelas 2 Kediri.

KEDIRI (Lenteratoday) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri terus melakukan inovasi program pembinaan kemandirian warga binaan, dengan memberdayakan dalam berbagai kegiatan produktif salah satunya kegiatan pertanian dan ketahanan pangan di lahan pertanian Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Kulon Kali (SAE Lakuli) milik lapas.

Kegiatan ini menjadi sarana bagi para warga binaan, untuk mengembangkan keterampilan bertani sekaligus meningkatkan ketahanan pangan lokal. Mereka tidak hanya mendapatkan pelatihan teknis tentang cara menanam yang benar, tetapi juga pengetahuan tentang pengelolaan lahan secara optimal untuk mendukung hasil pertanian yang maksimal.

Kalapas Kelas IIA Kediri, Urip Dharma Yoga menyatakan program ini bukan hanya memberdayakan warga binaan, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk mandiri setelah bebas.

"Kami berharap keterampilan yang diperoleh dari program ini, bisa menjadi bekal hidup mereka ketika kembali ke masyarakat. Sehingga mereka dapat berperan aktif dalam perekonomian, dan tidak kembali terjerat dalam tindakan kriminal," ujar Urip, Kamis(24/10/2024).

Program ini menjadi contoh nyata pembinaan yang terarah dan bermanfaat, salah satu program yang menjadi fokus kegiatan pertanian ini adalah penanaman bawang merah dan bibit pepaya. Kegiatan dilakukan di lahan pertanian SAE Lakuli, yang menjadi pusat kegiatan agrikultur warga binaan Lapas Kelas IIA Kediri. Lahan ini dikelola secara intensif dengan melibatkan sejumlah warga binaan, yang dilatih khusus para ahli pertanian.

Mereka bekerja sama dalam setiap tahap, mulai dari pengolahan tanah, penanaman, hingga perawatan tanaman. Selain memberikan keterampilan teknis, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai kerja sama dan tanggung jawab di antara para warga binaan.

Bibit pepaya jenis California dipilih, karena memiliki potensi ekonomi yang tinggi serta permintaan pasar yang stabil. Selain itu, pepaya California dikenal lebih cepat berbuah dan memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap hama, sehingga cocok untuk dibudidayakan oleh warga binaan.

Di sisi lain, bawang merah juga merupakan komoditas penting yang selalu dibutuhkan pasar lokal. Dengan kedua komoditas ini, diharapkan warga binaan dapat terlibat dalam kegiatan ekonomi yang memberikan keuntungan jangka panjang.

Dalam pelaksanaan program ini, Lapas Kelas IIA Kediri bekerja sama dengan pihak eksternal, termasuk lembaga swadaya masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan memastikan bahwa setiap tahapan dari program penanaman, berjalan dengan baik dan sesuai standar pertanian yang berlaku.

Pendampingan dan monitoring secara rutin dilakukan, untuk memastikan warga binaan memperoleh hasil maksimal dari upaya mereka. Hal ini menunjukkan komitmen lapas, dalam menciptakan program pembinaan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Ke depan, hasil dari program penanaman bawang merah dan pepaya ini diharapkan dapat dijual ke pasar lokal, sekaligus menjadi bukti warga binaan dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian dan ketahanan pangan.

Reporter: Gatot Sunarko/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.