08 April 2025

Get In Touch

Kronologi Penembakan Evo Morales dan Penampakan Bekas Peluru di Mobilnya

Presiden Bolivia Evo Morales bersama panglima militer, Jenderal Williams Kaliman, ketika menghadiri peringatan 140 tahun Pertempuran Calama pada 23 Maret 2019. Pada 10 November 2019, Evo Morales mengundurkan diri setelah dia diduga melakukan kecurangan dal
Presiden Bolivia Evo Morales bersama panglima militer, Jenderal Williams Kaliman, ketika menghadiri peringatan 140 tahun Pertempuran Calama pada 23 Maret 2019. Pada 10 November 2019, Evo Morales mengundurkan diri setelah dia diduga melakukan kecurangan dal

SURABAYA (Lenteratoday) -Kronologi penembakan Evo Morales, mantan presiden Bolivia, terjadi pada Minggu (27/10/2024) ketika dia dalam perjalanan ke stasiun radio di Kota Cochabamba untuk wawancara.

"Mobil yang saya tumpangi ada 14 lubang peluru," kata Morales, dikutip dari kantor berita AFP. "Ini sudah direncanakan. Idenya untuk membunuh Evo."

Stasiun radio yang mengadakan wawancara tersebut, Kawsachun Coca, merilis video truk pikap penuh peluru yang ditumpangi Morales.

Ada tiga lubang peluru di kaca depan. Baca juga: Mantan Presiden Bolivia Evo Morales Diberondong Tembakan, Ada 14 Lubang Peluru di Mobilnya

Sementara itu, The Independent melaporkan situasi di dalam mobil Morales dari video-video yang beredar di media sosial.

Salah satu video memperlihatkan pengemudi mobil terluka di kepala, sedangkan Morales duduk di kursi penumpang sambil menelepon dengan ponsel. Dia tampak tidak terluka.

Video tersebut juga menunjukkan kaca depan mobil retak oleh tembakan tiga peluru, lalu kaca belakang pecah.

Morales terdengar berkata, "Papacho tertembak di kepala," yang tampaknya mengacu ke nama pengemudinya. "Mereka menembaki kami," Morales melanjutkan melalui telepon. "Mereka menembak ban mobil dan kami berhenti di jalan."

Morales menuduh presiden Bolivia saat ini, Luis "Lucho" Arce, sebagai otak di balik penembakan yang berusaha membunuhnya itu.

Penampakan lubang peluru di mobil mantan presiden Bolivia, Evo Morales, yang ditembaki pada Minggu (27/10/2024).(RADIO KAWSACHUN COCA via AFP)

Arce adalah mantan sekutu dan menteri kabinet yang sedang berselisih dengan Morales.

"Lucho menghancurkan Bolivia dan sekarang dia ingin membunuh Evo," kata Morales. "Untungnya, saya selamat," dikutip Kompas.

Ia kemudian mengadu ke Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika, yang berpusat di Kosta Rika, dan secara resmi menuduh agen pemerintah berusaha membunuhnya.

Sementara itu, Arce menanggapinya dengan memerintahkan investigasi mendalam untuk mengklarifikasi data dugaan serangan terhadap Morales.

Akan tetapi, Wakil Menteri Keamanan Bolivia Roberto Rios menuding serangan ini sengaja direkayasa oleh kubu Morales sendiri.

Evo dan Arce sama-sama bersaing mendapatkan nominasi dari partai berkuasa, MAS, dalam pemilihan presiden Bolivia pada Agustus 2025, meskipun Morales secara hukum dilarang mencalonkan diri lagi.

Evo Morales adalah mantan petani koka yang kini berusia 65 tahun. Ia menjabat presiden Bolivia pada 2006-2019 dan sangat populer di negara Andes tersebut.

Morales hendak melanggar konstitusi dengan mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.