11 April 2025

Get In Touch

Jaga Stok Darah, PMI Jatim Dorong Setiap RS Punya Bank Darah

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono memberikan pin penghargaan pada pendonor darah sukarela 75 kali di Gedung Negara Grahadi, Selasa (29/10/2024).
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono memberikan pin penghargaan pada pendonor darah sukarela 75 kali di Gedung Negara Grahadi, Selasa (29/10/2024).

SURABAYA (Lenteratoday) – PMI Jawa Timur mengharapkan semua rumah sakit memiliki bank darah untuk menjaga ketersediaan darah. Ketua PMI Jawa Timur Imam Utomo mengharapkan seluruh rumah sakit di Jatim sudah memiliki Bank darah.

Lebih lanjut Imam Utomo mengatakan bahwa mengatakan bahwa saat ini rumah sakit yang memiliki bank darah masih sedikit. Kebanyakan rumah sakit milik pemerintah saja yang sudah memiliki bank darah, sedangkan rumah sakit swasta mayoritas belum memiliki bank darah.

Mantan gubernur Jawa Timur ini menjelaskan, dengan adanya bank darah untuk menjaga dan menyimpan darah. Sehingga, jika ada kebutuhan darah di rumah sakit tersebut maka tidak perlu meminta darah dari Unit Donor Darah (UDD) PMI.

“Sebenarnya kebutuhan  stok darah tidak kosong, kita lebih. Namun, darah kalau sudah tiga hari tidak ada penanganan yang benar maka akan rusak tidak bisa dipakai lagi,” tandas Imam Utomo setelah acara pemberian penghargaan pada para mendonor darah sukarela 75 kali di Gedung Negara Grahadi, Selasa (29/10/2024).

Imam Utomo juga mencontohkan jika ada kebutuhan darah dan harus mengambil dari Bojonegoro untuk dibawa ke Jombang maka membutuhkan perlakuan khusus dalam membawanya. Jika salah perlakukan maka darah bisa pedah dan rusak sehingga tidak bisa dipakai lagi. “Jadi ada aturannya semuanya, karena itu yang kita ingikan setiap rumah sakit itu ada bank darah, tapi banyak yang tidak punya bank darah,” tandasnya.

Sehingga, jika ada permintaan darah banyak yang meminta ke UDD PMI. “Seharusnya setiap rumah sakut itu ada bank darah dan setiap saat, setiap hari dikontrol oleh UDD itu, dan setiap berapa lama diambil dan diganti,” lanjutnya.

Untuk memacu ketersediaan bank darah di tiap rumah sakit, Imam Utomo menandaskan bahwa pihaknya akan mensosialisasikan sehingga tahun depan semua rumah sakit sudah memiliki bank darah.

Sementara, untuk menjaga ketersediaan stok darah, PMI Jatim akan memacu jumlah pendonor darah sukarela terus meningkat sehingga mampu mencapai target 350 ribu orang tahun ini. Sedangkan hingga bulan ini masih kurang sekitar 130 ribu pendonor darah sukarela.

“Jadi begini, salah satu adalah dengan sering mengajak remaja-remaja khsususnya SMK, SMA dan pesantren. Itu kita latih untuk menjadi pendonor daerah sukarela seperti yang ada ini. Kalau sudah menenuhi jumlah banyak itu tinggal di-handle saja, waktunya hari ini donor darah, jadi kebutuhan  tidak selalu teriak teriak harus ngumpulkan,” paparnya.

Dia marasa yakin bahwa jumlah pendonor darah sukarela di Jatim tahun ini mampu mencapai 350 ribu orang. Hal ini melihat jumlah penduduk Jatim yang mencapai 41 juta jiwa sehingga sangat mungkin untuk mencapai target tersebut.

Dalam kesempatan itu, PMI memberikan penghargaan pada 595 orang yang telah menjadi pendonor darah sekarela sebanyak 75 kali. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan oleh Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono secara simbolis pada 10 orang.

Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mendukung realisasi setiap rumah sakit di Jatim memiliki bank darah. Dengan demikian akan sangat mambantu pemenuhan kebutuhan darah di rumah sakit tersebut untuk pasien yang membutuhkan.

“Kami menucapkan terimakasih apresiasi atas kinerja PMI Jatim. Saya belum melihat data kekurangan stok darah dan bahkan bisa menjadi lebih dan kita menjadi diandalkan. Kedua, kita terimakasih pada pendonor 75 kali dan yang diberikan penghargaan itu sangat luar biasa dengan keikhlasannya mereka mendonorkan darah dengan rutin itu kita punya stok yang stabil,” katanya.

Untuk menjaga stok darah, Pj Gubernur Adhy mendukung dan dengan kewenangannya akan akan ikut mensosialisasikan ke SMK SMA atau ke generasi muda. Selain itu juga dengan menyiapkan anggaran hibah untuk PMI.

“Kami selalu mendukung  PMI di mana melalui anggaran hibah kami ke PMI semua program dengan unit kerjanya kita penuhi. Kabupaten/kota yang punya hubungan kemitraan dengan PMI belum tentu ada kemampuan yang sama dan sangat berat kalau semua diambilkan dari  PMI provinsi,” tandasnya.

Untuk itu Pj Gubernur Adhy mengharapkan mampu menggandeng uni usaha bidang farmasi, kedokteran untuk turut bertanggung jawab bisa memberikan penghargaan.  Tentu akan kita upayakan prorgam ini untuk memenuhi 130 ribu tadi,” pungkasnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.