08 April 2025

Get In Touch

Temukan Siswa SD Tak Mampu Beli Buku, Ini Tindakan DPRD Surabaya

Anggota komisi A DPRD Surabaya Azhar Kahfi saat melakukan reses.
Anggota komisi A DPRD Surabaya Azhar Kahfi saat melakukan reses.

SURABAYA (Lenteratoday) - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Azhar Kahfi mengaku menemukan warga tidak mampu membelikan buku anaknya yang mengenyam pendidikan di Sekalah Dasar (SD). Fakta tersebut ia temukan saat dirinya melakukan reses perdana di daerah Sidodadi RT RW 6 Surabaya.

Untuk itu, pihaknya menekankan agar perpustakaan milik Pemerintah Kota (Pemkot) memastikan distribusi buku ajar merata. Selain itu, Azhar juga menggalakkan fungsi taman baca di setiap RW sebagai ujung tombak dapat memecahkan persoalan ini.

“Saya menemukan warga yang masih kesusahan untuk membeli buku untuk anaknya di tingkat SD. Solusi ke depan, perpustakaan bisa memiliki peranan penting dalam persoalan ini. Salah satunya dengan memastikan distribusi buku ajar yang merata," kata Azhar, Jumat (1/11/2024).

Tak hanya itu, ia juga mendesak agar perpustakaan pemkot dapat berkolaborasi dengan taman baca di tingkat RW dalam pendistribusian buku ajar.  

“Kami minta ciptakan kolaborasi antara perpustakaan dan taman baca di tingkat RW.  Dalam rangka pendistribusian buku ajar. Jika ekosistem ini berjalan tinggal memastikan ketersediaan buku ajar yang cukup di taman baca," ungkap sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Surabaya ini

Namun, bila ketersediaan buku ajar belum tercukupi,  pihaknya mendorong agar pemkot menjalin kerjasama dengan penerbit mencetak buku ajar tersebut melalui dana CSR perusahaan.

"Apabila anggaran kurang mungkin untuk sementara bekerjasama dengan CSR yang peduli dengan persoalan ini," sebutnya.

Selain buku, Azhar juga meminta agar taman baca di Surabaya menyediakan mainan edukasi untuk anak-anak secara cuma-cuma. Menurutnya, hal itu bisa merangsang anak datang ke taman baca, sekaligus meringankan beban orang tua.

“Saya menginginkan taman baca di Surabaya ini menyediakan buku ajar sekolah yang bisa dipinjam dan juga bisa menyewakan mainan anak-anak secara gratis. Sehingga merangsang anak untuk datang ke taman baca, sekaligus meringankan beban orang tua, akhirnya orang tua lebih baik membelikan anaknya buku ketimbang mainan," tukasnya. (*)

Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.