
SURABAYA (Lenteratoday) — Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, dalam kesempatan kunjungan ke Majelis Sabilu Taubah di Blitar, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya peran sosial negara dalam mendukung para perempuan, termasuk untuk janda.
Kunjungan tersebut menjadi momen bagi Luluk untuk menyoroti nilai penghormatan terhadap perempuan, khususnya ibu, yang ia kaitkan dengan tanggung jawab negara dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi kaum perempuan yang mengalami tantangan hidup.
Luluk menyampaikan apresiasinya kepada Gus Iqdam, yang membuka acara dengan memberikan penghormatan khusus kepada ibunya. Baginya, penghormatan itu merupakan contoh sikap positif yang mengingatkan akan pentingnya peran seorang ibu dalam keluarga dan masyarakat. Ia juga menekankan bahwa penghormatan kepada ibu adalah nilai budaya yang harus dijaga dan diperkuat oleh generasi muda.
"Saya sangat terkesan dengan Gus Iqdam yang memulai pengajian dengan menyebut ibundanya. Ini adalah teladan yang baik, terutama bagi generasi muda untuk memahami pentingnya peran ibu dalam keluarga," ujar Luluk, Senin (04/11/2024) malam.
Namun, politisi PKB tersebut turut memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengangkat isu yang lebih luas, yakni pentingnya dukungan sosial bagi para perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga, khususnya janda. Ia menuturkan kisah pribadi tentang ibunya yang menjadi janda muda dengan empat anak yatim, sebuah pengalaman yang menurutnya menyadarkan akan pentingnya dukungan sosial bagi perempuan yang menghadapi situasi serupa.
"Ibu saya menjadi janda di usia 29 tahun dan harus membesarkan empat anak yatim. Tantangannya sangat berat, dan pengalaman ini membuat saya semakin sadar betapa pentingnya dukungan sosial bagi para perempuan yang berada di posisi serupa," kenangnya.
Luluk menekankan bahwa tanggung jawab negara tidak hanya sebatas memberikan perlindungan bagi janda lanjut usia, tetapi juga bagi janda muda yang masih memiliki tanggungan keluarga. Menurutnya, perhatian terhadap kesejahteraan janda adalah bagian dari tugas sosial yang perlu dijalankan secara konsisten, terutama untuk meringankan beban hidup mereka.
"Tugas negara adalah memberikan perhatian kepada para janda, baik yang sudah lanjut usia maupun yang masih muda, agar mereka tetap mendapatkan kesejahteraan dan dukungan yang mereka butuhkan," tuturnya.
Untuk itu, Luluk mengajak masyarakat untuk menghargai para ibu dan mengingatkan bahwa perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga sering kali memerlukan dukungan tambahan, baik dari segi emosional maupun finansial. Ia berharap, perhatian terhadap peran ibu dan perempuan dalam keluarga dapat diwujudkan tidak hanya melalui penghormatan dan ucapan, tetapi juga dalam bentuk kebijakan nyata yang dapat mendukung kesejahteraan mereka.
"Menghormati ibu dan peran perempuan tidak cukup dengan kata-kata. Diperlukan tindakan nyata dan kebijakan yang benar-benar mendukung kesejahteraan mereka," tegasnya.
"Kita perlu lebih banyak aksi nyata untuk mendukung kesejahteraan perempuan, terutama mereka yang menghidupi keluarga sendirian. Mereka adalah pilar utama bagi generasi mendatang," pungkas Luluk.
Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH