03 April 2025

Get In Touch

Membawa Dosa...

Bakul sayur dan buah di wilayah Ajyad Mashofi, Mekkah
Bakul sayur dan buah di wilayah Ajyad Mashofi, Mekkah

KOLOM (Lenteratoday) -Seorang kawan anggota komunitas WhatsApps Grup (WAG) menelepon. Ia bercerita sekaligus bertanya: "Pertengahan November 2024, insya Allah saya berangkat umroh. Sebaiknya, membawa apa?"

Saya jawab: "Membawa dosa"

Pembicaraan di telepon sejenak menjadi hening. Terhenti sekitar lima detik. Jawaban itu selalu saya berikan kepada siapa saja yang memiliki pertanyaan serupa.

Saya memahami apa yang dimaksud dengan pertanyaan teman saya. Dan saya juga menyadari jika teman tersebut tidak mengira atas jawaban: membawa dosa!

Dia sesungguhnya ingin mengetahui pengalaman di Tanah Suci selama saya umroh pada pertengah bulan September 2024.

Akhirnya saya bercerita pengalaman itu. Mulai dari berangkat dari Surabaya, selama berada di Mekkah dan Madinah, hingga perjalanan pulang ke Tanah Air.

Perjalanan haji dan umroh penuhdengan kepasrahan jiwa. Perjalanan haji dan umroh puncak dari kerinduan bertemu Sang Pemilik Hidup. Puncak kerinduan ziarah kepada manusia pilihan: Rasulullah, Nabi Muhammad Saw.

Mengunjungi Kota Thaif salah satu bonus Umroh (Dok-ABH)

Oleh karena itu di dalam kepasrahan dan kerinduan itu beribadahlah dengan penuh gembira. Kegembiraan sebagai manusia pilihan Tuhan.

Alhamdulillah, kepada teman tadi saya bersaksi ibadah umroh kali ini, seperti sebelum-sebelumnya selalu memiliki cerita spesial.

Gusti Allah Swt sudah memberi banyak kenikmatan. Umroh tahun 2014 bersamaan dengan pergantian Tahun Baru 2014-2015.

Umroh tahun 2028 berlanjut ke Mesir dan Palestina. Kemudian umroh tahun 2019 berada di akhir bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 2019 serta masuk bulan Syawal.

Bulan September 2024 sengaja saya pilih dengan berbagai pertimbangan.

Pertama, ingin memperingati momen kelahiran Baginda Nabi. Kedua, bulan September juga bulan kelahiran saya dan istri -yang kebetulan tanggalnya berurutan.

Kali ini saya bisa kembali ke Makkah. Selain dengan istri juga dibersamai adik ipar -juga bersama istrinya.

Tidak ada hal yang menggembirakan bagi seorang muslim ketika berada di Mekkah maupun Madinah.

Saya yakin, siapa pun orangnya bakal terharu -bahkan menangis, ketika kakinya menginjak Masjidil Haram atau ketika berada di  Raudah, Madinah.

Mengapa? Ya, karena bersyukur. Bisa bersujud. Memohon kemulyaan. Meminta agar segala dosa diampuni .

Karena kita membawa dosa, maka bekal terbaik adalah doa! Pengalaman dosa tidak sama bagi setiap orang. Berbeda satu sama lain. Pengalaman dosa terkait dengn perilaku.

Menurut saya, doa apa yang paling pas, ya, niatkan saja yang terbaik.

Saya pernah mengalami kepanikan luar biasa akibat kehilangan tas tentengan waktu berhaji tahun 1997. Baru tiba di Bandara King Abdulaziz di Jeddah, tas tersebut diangkut oleh petugas kebersihan.

Saya berdoa, mohon diampuni segala dosa. Tas itu -atas karunia Allah Swt, saya temukan dengan mudah.

Jabal Tsur yang mempunyai peristiwa sejarah penting ketika Rasulullah Saw akan hijrah ke Madinah dalam usaha penyebaran agama Allah SWT  (Dok-ABH)

Saya sadar dan percaya, cobaan itu akibat dari dosa-dosa dan kealpaan saya selama ini.

Masih banyak cerita yang aneh tapi nyata itu. Kalau dikumpulkan menjadi bahan cerita tersendiri.

Suasana senang

Bagi mereka yang biasa sibuk dalam urusan keseharian memang tidak terbayangkan menjali hari-hari di Tanah Suci. Namun setelah kembali ke Tanah Air justru akan merasa betapa singkat ibadah umroh (atau haji).

Selama manasik umumnya bimbingan ibadah umroh hanya membicarakan rukun dan wajib saja. Atau jarak antara hotel dengan pusat ibadah, yakni Masjidil Haram di Mekkah serta Masjid Nabawi di Madinah.

Namun persoalan keseharian di negeri jauh itu biasanya menjadi bagian kecil saja dalam pembicaraan. "Nanti ada pembimbing dari kami," biasanya seperti itu penjelasan dari pihak travel.

Saat ini hampir setiap perjalanan umroh menawarkan berbagai fasilita tur. Biasanya yang umum ke Thaif atau naik kereta cepat.

Fisik harus kuat. Jika tidak, potensin terserang penyakit sangat mungkin terjadi. Penyakit yang umum pada kondisi lelah adalah flu atau batuk-batuk.

Penggunaan masker serta obat semprot tenggorokan akan sangat membantu.

Perjalanan umroh pada September 2024 lalu, saya masih menjumpai jemaah yang tersesat. Orang tersebut dalam usia, terbilang masih setengah baya.

Saya melihat sudah ada seseorang yang menolong mencarikan kelompoknya. Lewat tanda pengenal yang tergantung di badan, sang penolong bisa melacak travelnya.

Dengan kesiapan fisik dan mental terpenuhi secara baik insya Allah perjalanan umroh (dan haji) akan menjasi semakin menyenangkan!

Umroh membawa dosa. Jangan lupa berdoa.

Arifin BH, wartawan dan penulis buku

Share:

Punya insight tentang peristiwa terkini?

Jadikan tulisan Anda inspirasi untuk yang lain!
Klik disini untuk memulai!

Mulai Menulis
Lentera Today.
Lentera Today.