
KOLOM (Lenteratoday) - Generasi muda Indonesia, saatnya kita memandang pertanian dengan kacamata baru. Di era digital yang serba cepat ini, kita menyaksikan revolusi pertanian yang luar biasa. Teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan robotika telah merambah dunia pertanian, membuka peluang tak terbatas bagi generasi muda yang inovatif dan berjiwa wirausaha mulai dari hulu hingga hilir.
Disinilah generasi muda sangat dibutuhkan untuk menyikapi adanya perubahan inovasi pertanian yang lebih maju, berkelanjutan dan berdaya saing. Perlu diketahui bahwa pertanian memiliki arti agropreneur, yang tidak hanya membangun bisnis yang menguntungkan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan bangsa.
Pertama, Kenali Potensi Diri dan Panggilan Jiwa, Dalam hal ini pertanian bukan sekadar profesi melainkan sebuah panggilan untuk menemukan gairah dalan keanekaragaman pertanian. Ketertarikan pada dunia pertanian menumbuhkan jiwa seni dan kreativitas guna memberikan diri agar lebih mengeksplorasi dan mendapatkan pembelajar aktif.
Kisah Diyah Rahmawati seorang pemasok sayur yang saat ini memiliki brand “Abang Sayur Organik” terbesar di Kota Malang. Ia termotivasi akan harga sayur semakin mahal di pasaran. Pada akhirnya berhasil untuk memberikan edukasi kepada Masyarakat dan mendapat gelar Duta Petani Milenial 2020 dari Kota Malang.
Begitu Juga, yang dialami oleh Nur Agis Aulia yang rela meninggalkan statusnya sebagai pegawai BUMN untuk menjadi peternak kambing sukses di Serang, Banten. Demi mengembangkan “Jawara Fam” dengan fokus pada pembibitan, penggemukan kambing, serta produksi susu kambing dan pupuk organik. Menurut Jatmiko (2022), Kiprahnya di berbagai bidang ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa kesuksesan dapat diraih melalui kerja keras dan komitmen yang kuat.
Kedua, Kuasai Ilmu dan Keterampilan Pertanian. Sebagai calon agropreneur penting memiliki pemahanan yang komprehensif tentang ilmi-ilmu dasar pertanian seperti menguasi teknologi pertanian modern dan menguasai keterampilan praktis melalui workshop, seminar,atau pameran pertanian. Dengan menguasai ilmu dan keterampilan,seorang petani akan kuat dalam menyikapi segala tantangan yang ada. Sehingga dapat meraih kesuksesan dengan berbagai peluang di dunia pertanian.
Ketiga, Analisis Pasar dan Temukan Peluang Emas. Poin penting dalam menjalankan usaha harus dapat mengetahui kebutuhan konsumen melalui riset pasar. Sehingga dapat mengidentifikasi tren pasar meliputi peningkatan kesadaran tentang Kesehatan, permintaan produk lokal, minat terhadap makanan fungsional dan perkembangan E-commerce. Beberapa hal tersebut guna mencari peluang yang belum tergarap. Namun perlu diketahui bahwa analisis pasar tidak dilakukan sekali karena kondisi pasar sering berubah secara berkala.
Keempat, Rancang Model Bisnis Yang Solid. Setelah melakukan analisis pasar yang mendalam dan menemukan peluang emas, langkah selanjutnya adalah merancang model bisnis yang solid. Model bisnis adalah kerangka kerja yang menggambarkan bagaimana bisnis yang akan menciptakan, menyampaikan, dan menangkap nilai. Model bisnis yang baik haruslah komprehensif, realistis, dan berkelanjutan. Selain itu, model bisnis yang baik juga harus mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti tren pasar, regulasi pemerintah, dan persaingan. Dengan model bisnis yang solid dan adaptif, Anda akan memiliki peluang lebih besar untuk meraih kesuksesan di dunia pertanian.
Kelima, Siapkan Modal dan Sumber Daya. Membangun bisnis pertanian yang sukses membutuhkan investasi yang signifikan, baik dalam bentuk modal finansial maupun sumber daya lainnya. Modal finansial dapat berupa tabungan pribadi, investor, dsb. Selain itu, Sumber daya manusia juga sangat penting bagi keberhasilan bisnis pertanian. Memiliki karyawan yang kompeten dan bermotivasi akan membantu menjalankan bisnis secara efisien dan efektif. Khususnya Teknologi dan jaringan yang tepat bisa terdiri dari petani lain, pemasok, distributor, pelanggan, investor, pemerintah, akademisi, dan pihak-pihak lain yang relevan dengan bisnis Anda. Untuk menciptakan peluang kerjasama yang menguntungkan, dukungan dari pemerintah, dan pengetahuan dari akademisi (Hisrich, Peters & Shepherd, 2017).
Keenam, Mulai Dari Skala Kecil, Tumbuh Bertahap. Menurut Maurya, (2012) Memulai dari skala kecil dan tumbuh secara bertahap adalah strategi yang bijaksana untuk membangun bisnis pertanian yang sukses. Dengan mengelola risiko, menguji pasar, dan belajar dari pengalaman, Anda dapat membangun bisnis yang kuat dan berkelanjutan.
Ketujuh, Terapkan Teknologi dan Inovasi. Di era digital yang terus berkembang pesat, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai sektor kehidupan, termasuk pertanian. Penerapan teknologi dan inovasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan bagi para agropreneur yang ingin tetap relevan dan kompetitif di pasar global. Menghadapi tantangan seperti biaya investasi yang tinggi, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, atau resistensi dari petani tradisional. Namun, tantangan ini juga merupakan peluang dan menjadi pionir dalam penerapan teknologi pertanian dan meraih keunggulan kompetitif.
Kedepalan, Bangun Brand dan Reputasi. Persaingan yang semakin ketat di dunia agribisnis, membangun brand dan reputasi yang kuat adalah kunci untuk membedakan diri Anda dari pesaing dan memenangkan hati konsumen. Brand bukan hanya sekadar logo atau nama produk, melainkan identitas dan warisan bisnis Anda. Brand yang kuat akan menciptakan ikatan emosional dengan pelanggan, meningkatkan nilai produk Anda, dan membuka peluang bisnis yang lebih luas (Keller, 2013). Membangun brand dan reputasi yang kuat bukanlah tugas yang mudah, tetapi merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis agribisnis. Dengan fokus pada kualitas produk, inovasi, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial, perusahaan agribisnis dapat membangun brand dan reputasi yang kuat yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan dan masyarakat.
Kesembilan, Berkolaborasi dan Bangun Jejaring. Dalam dunia agribisnis yang dinamis dan kompetitif, kolaborasi dan jejaring bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Berkolaborasi berarti bekerja sama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan bersama. Jejaring adalah hubungan yang Anda bangun dengan individu atau organisasi lain yang dapat memberikan manfaat bagi bisnis Anda. Keduanya merupakan aset berharga yang dapat membantu Anda mengatasi tantangan, memanfaatkan peluang, dan mencapai kesuksesan yang lebih besar (Tsai & Ghoshal, 1998). Kolaborasi dan jejaring adalah kunci untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam agribisnis. Dengan bekerja sama dengan pihak lain dan membangun jaringan yang kuat, Anda dapat mengatasi tantangan, memanfaatkan peluang, dan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kesepuluh, Jangan Pernah Berhenti Belajar dan Berkembang. Dunia terus berubah dengan cepat, begitu pula dengan industri pertanian. Teknologi baru bermunculan, tren pasar bergeser, dan tantangan baru terus hadir. Belajar dan berkembang bukan hanya tentang menambah pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga tentang mengembangkan pola pikir yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada solusi. Sebagai agropreneur, harus selalu siap untuk belajar hal-hal baru, beradaptasi dengan perubahan, dan mencari cara untuk meningkatkan bisnis dalam menghadapi tantangan apa pun dan meraih kesuksesan yang berkelanjutan. Belajar tidak hanya tentang menambah pengetahuan teoretis, tetapi juga tentang mengasah keterampilan praktis dan mengembangkan kemampuan berinovasi.
Berkembang melalui proses evaluasi memberikan umpan balik dari pelanggan dan mitra, serta berani mengambil risiko untuk mencoba hal-hal baru. Dengan itu, dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan, memperluas jangkauan pasar, dan pada akhirnya mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Menjadi agropreneur yang tangguh, adaptif, dan inovatif, siap meraih kesuksesan yang berkelanjutan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Penutup
Perjalanan panjang yang membutuhkan dedikasi, kerja keras, ketekunan, dan semangat pantang menyerah. berperan dalam meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Malang, dengan keindahan alamnya yang memukau dan potensi pertaniannya yang besar, merupakan tempat yang ideal bagi para agropreneur untuk mengembangkan bisnis mereka. Masa depan pertanian Indonesia ada di tangan generasi muda. Jadikan tantangan tersebut sebagai peluang untuk belajar, berinovasi, dan berkembang. Ingatlah, setiap tantangan adalah batu loncatan menuju kesuksesan. Jangan hanya bermimpi menjadi agropreneur sukses. Wujudkan mimpi Anda dengan aksi nyata.
"Tangan-tangan Muda yang Terampil, Pikiran-pikiran Liar Kreatif, dan Hati yang Penuh Semangat adalah Kunci untuk Membuka Potensi Pertanian Indonesia yang Luar Biasa," tulis Abdullah Mujahid, SP.
*)Penulis: Abdulllah Mujahid, SP, Mahasiswa Magister Agribisnis UMM