07 April 2025

Get In Touch

PM Netanyahu Tawarkan Hadiah Rp 79,2 Miliar untuk Pembebasan Setiap Sandera di Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman setelah pertemuan mereka di Yerusalem pada 17 Maret 2024 (AFP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman setelah pertemuan mereka di Yerusalem pada 17 Maret 2024 (AFP)

TEL AVIV (Lenteratoday) -Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (19/11/2024) mengatakan, Israel menawarkan hadiah sebesar 5 juta dollar AS (sekitar Rp 79,2 miliar) kepada siapa pun yang membawa keluar seorang sandera yang ditahan di Gaza.

"Siapa pun yang membawa keluar seorang sandera akan kami carikan jalan yang aman bagi mereka dan keluarganya untuk meninggalkan Gaza,” kata Netanyahu dalam sebuah video yang direkam di dalam wilayah Palestina, menurut Kantor Perdana Menteri Israel.

"Kami juga akan memberikan hadiah sebesar 5 juta dollar AS untuk setiap sandera," tambahnya, sebagaimana dilansir AFP.

Mengenakan helm dan jaket anti peluru, Netanyahu berbicara dengan membelakangi Mediterania di Koridor Netzarim, yakni jalur pasokan militer utama Israel yang membelah Jalur Gaza menjadi dua, tepat di sebelah selatan Kota Gaza.

"Siapa pun yang berani menyakiti para sandera kami dianggap mati. Kami akan mengejar Anda dan kami akan mengejar Anda,” ungkapnya.

Didampingi oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, Netanyahu menggarisbawahi bahwa salah satu tujuan perang Israel adalah agar "Hamas tidak berkuasa di Gaza".

"Kami juga melakukan upaya untuk menemukan para sandera dan membawa mereka pulang. Kami tidak akan menyerah. Kami akan terus melanjutkannya hingga kami menemukan mereka semua, hidup atau mati," katanya. Selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang di Gaza, pasukan dari kelompok Palestina itu dilaporkan telah menyandera 251 sandera.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 97 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 34 orang yang telah dikonfirmasi tewas (*)

Sumber: Kompas|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.