
SURABAYA (Lenteratoday) — Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, M. Musyafak Rouf, memanfaatkan masa Reses I Tahun 2024 untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Dia menyatakan berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata.
Musyafak menggelar reses di Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Selasa (19/11/2024) malam. Musyafak bertemu dengan berbagai kalangan masyarakat yang menyampaikan beragam aspirasi.
Hamdan Soleh, seorang warga berusia 60 tahun, menyampaikan keluhannya terkait fasilitas tempat ibadah di lingkungan mereka yang masih kurang memadai. Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada pembangunan fasilitas ini, karena kenyamanan beribadah sangat penting bagi masyarakat.
“Saya memohon agar pembangunan fasilitas tempat ibadah ini lebih diperhatikan lagi, agar kami merasa nyaman, aman, dan semakin khusyuk dalam beribadah,” ungkap Hamdan.
Selain itu, aspirasi terkait layanan kesehatan juga menjadi salah satu perhatian utama dalam reses tersebut. Rani Kusumawati, seorang ibu paruh baya, mengutarakan harapannya agar pemerintah menyediakan ambulans darurat gratis yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. Menurutnya, layanan ini sangat dibutuhkan untuk menangani kebutuhan darurat yang sering kali sulit terlayani dengan cepat.
"Penting untuk disediakan ambulans darurat gratis yang dekat dengan kami, sehingga saat tiba-tiba dibutuhkan, bisa langsung ada. Selain itu, kami juga berharap ada penambahan fasilitas untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti sarana olahraga atau tempat menyalurkan hobi anak-anak, misalnya untuk bermain badminton,” ujar Rani.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Musyafak memastikan bahwa semua masukan akan ditindaklanjuti dengan serius. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk merealisasikan kebutuhan masyarakat, baik itu pembangunan fasilitas tempat ibadah, penyediaan ambulans gratis, maupun sarana pendukung lainnya. Baginya, pemerintah harus hadir secara nyata untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.
“Kami mendengar semua aspirasi ini. Semua masukan ini bukan hanya kami catat, tetapi kami pastikan mendapat tindak lanjut yang konkret,” tegas Musyafak.
Musyafak juga menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat yang dihimpun selama masa reses ini menjadi pijakan penting untuk memastikan pembangunan yang dilakukan pemerintah benar-benar sesuai dengan kebutuhan lapangan. Ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam memberikan masukan, karena pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan rakyat adalah kunci keberhasilan kebijakan publik.
Ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat yang hadir dalam setiap kegiatan reses. Menurutnya, partisipasi aktif warga menunjukkan adanya harapan besar kepada pemerintah untuk menciptakan perubahan yang nyata. Hal ini, lanjutnya, menjadi motivasi bagi dirinya dan seluruh anggota DPRD Jawa Timur untuk bekerja lebih keras dalam mewujudkan aspirasi masyarakat.
“Kami sebagai wakil rakyat akan terus berusaha menjadi jembatan yang menghubungkan kebutuhan masyarakat dengan kebijakan pemerintah,” ujarnya.
Politisi senior PKB ini mengatakan bahwa reses yang berlangsung mulai 18 hingga 20 November, serta berlanjut pada 22 hingga 25 November 2024, menjadi momentum penting untuk mendengar secara langsung berbagai aspirasi dari konstituen di Dapil Jawa Timur 1, yaitu Kota Surabaya.
Menurut Musyafak, masa reses adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan oleh anggota DPRD untuk turun langsung ke tengah masyarakat. Hal ini, menurutnya, menjadi landasan untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan rakyat.
“Masa reses merupakan masa di mana anggota dewan bekerja di luar gedung DPR. Kami menjumpai konstituen di daerah pemilihan masing-masing untuk menyerap aspirasi yang nantinya akan kami sampaikan kepada OPD-OPD terkait. Tujuannya adalah agar seluruh masalah yang ada di masyarakat dapat menemukan solusi konkret dan terselesaikan dengan cepat dan tepat,” ungkapnya.
Selain itu, Musyafak juga memberikan pesan kepada 120 anggota DPRD Jawa Timur lainnya yang tengah melaksanakan reses di dapil masing-masing. Ia meminta agar momen ini dimanfaatkan secara maksimal untuk benar-benar memahami kebutuhan rakyat yang mereka wakili. Menurutnya, aspirasi yang dihimpun selama masa reses dapat menjadi bahan pertimbangan penting dalam perencanaan pembangunan, sehingga pelaksanaannya tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Musyafak juga optimis bahwa aspirasi yang telah dihimpun akan menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan merata di seluruh wilayah Jawa Timur. Ia meyakini bahwa dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait, pembangunan yang direncanakan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kehidupan rakyat. (*)
Reporter: Pradhita | Editor : Lutfiyu Handi