
SURABAYA (Lenteratoday) — Kekeringan yang melanda Kecamatan Dander, Bojonegoro, menjadi perhatian serius Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni. Hal tersebut terungkap usai menerima aspirasi dalam Reses I 2024 di Dapil XII Jatim.
"Banyak petani di Dander hanya bisa panen satu kali dalam setahun karena kekurangan air. Ini tidak ideal, mengingat sektor pertanian adalah tumpuan hidup mayoritas masyarakat di sini," ungkap Sri Wahyuni, Kamis (21/11/2024).
Sebagai langkah konkret, politisi Partai Demokrat ini mengusulkan pembangunan embung sebagai solusi jangka panjang. Menurutnya, tanah untuk membangun embung sudah tersedia dan hanya tinggal menunggu koordinasi dengan Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur untuk merealisasikan proyek tersebut.
Selain fokus pada kekeringan, Sri Wahyuni juga menyoroti banjir yang kerap melanda wilayah Bojonegoro dan Tuban saat musim penghujan. Ia menilai sedimentasi pada saluran air sebagai penyebab utama, sehingga pengerukan menjadi prioritas berikutnya untuk mengurangi risiko banjir.
"Pengerukan saluran air yang tersumbat harus segera dilakukan. Ini penting agar kapasitas saluran meningkat dan tidak ada air yang meluap ke permukiman warga," ujarnya.
Sri Wahyuni juga menerima aspirasi terkait program pengembangan desa. Ia mendukung usulan masyarakat agar lomba desa yang diadakan pemerintah provinsi dilengkapi pembinaan yang lebih terstruktur, sehingga manfaatnya terasa lebih luas dan berkelanjutan.
Sri Wahyuni memastikan seluruh aspirasi masyarakat yang dihimpun selama reses akan dibahas bersama dinas terkait di tingkat provinsi. Ia berharap solusi yang diusulkan tidak hanya menjadi wacana, tetapi memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat di Bojonegoro dan Tuban.
"Kekeringan, irigasi, hingga banjir adalah isu yang membutuhkan perhatian serius. Saya akan berusaha agar semua langkah ini dapat segera direalisasikan demi kemajuan masyarakat," pungkasnya.
Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH