03 April 2025

Get In Touch

Dishub Prediksi 300 Ribu Kendaraan Masuk Kota Malang Selama Libur Nataru

lustrasi: kepadatan kendaraan di salah satu destinasi wisata Kota Malang, Kayutangan Heritage, Kamis (12/12/2024). (Santi/Lenteratoday)
lustrasi: kepadatan kendaraan di salah satu destinasi wisata Kota Malang, Kayutangan Heritage, Kamis (12/12/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang memprediksi akan terjadi lonjakan signifikan dalam jumlah kendaraan yang masuk ke kota ini. Diperkirakan sekitar 300 ribu kendaraan akan memasuki Kota Malang selama periode libur akhir tahun, terutama pada malam pergantian tahun.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan estimasi tersebut berdasarkan data pergerakan kendaraan pada periode yang sama di tahun sebelumnya. “Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini prediksinya ada kenaikan sekitar 2,8 persen dalam jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Malang, pada malam pergantian tahun," ujar Jaya, sapaannya, dikonfirmasi pada Kamis (12/12/2024).

Pada momen Nataru 2025, Jaya menyebutkan, total kendaraan yang memasuki Kota Malang mencapai lebih dari 265 ribu unit untuk kendaraan roda dua, serta lebih dari 25 ribu unit untuk kendaraan roda empat. “Angka tersebut tercatat pada enam titik pemantauan di Kota Malang,” tambahnya.

Dengan prediksi kenaikan sebesar 2,8 persen, Jaya memperkirakan akan ada tambahan sekitar 7.420 kendaraan roda dua dan lebih dari 700 kendaraan roda empat yang masuk ke Kota Malang pada malam Tahun Baru 2025. "Jadi kalau total kendaraan yang diperkirakan akan memasuki Kota Malang mencapai lebih dari 298.120 kendaraan," paparnya.

Secara nasional, sambung Jaya, pergerakan kendaraan dan masyarakat diperkirakan akan meningkat pesat pada malam pergantian tahun, dengan lebih dari 110 juta orang yang akan berpindah tempat di seluruh Indonesia. Jaya mencatat, Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan pergerakan masyarakat yang cukup tinggi, selain Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.

“Di Jawa Timur, Kota Malang diperkirakan akan menjadi salah satu daerah dengan pergerakan manusia yang cukup tinggi, baik sebagai tujuan wisata maupun sebagai tempat perlintasan,” katanya. Ia juga menambahkan, keberadaan jalur tol yang melintas di Kota Malang akan semakin menambah potensi kemacetan, mengingat banyaknya kendaraan yang akan melintas.

Menutup pernyataannya, Jaya menuturkan, saat ini Dishub Kota Malang tengah mempersiapkan langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak dari lonjakan volume kendaraan tersebut. Meliputi pengaturan arus lalu lintas, penyediaan petugas di titik-titik rawan, serta peningkatan koordinasi dengan instansi terkait. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.