22 April 2025

Get In Touch

Tips Khusus untuk Penderita Diabetes Hindari Covid-19

Ilustrasi tes gula darah pada pasien diabetes.(iStockphoto)
Ilustrasi tes gula darah pada pasien diabetes.(iStockphoto)

Diabetes dan penyakit lainnyadikelompokkan sebagai komorbid yang bisa membuat penderita Covid-19 mengalamikondisi yang parah.

Meski begitu bukan berarti penderitadiabetes harus terus dicekam ketakutan dan tidak melakukan apa-apa untukmerawat kesehatannya.  

Diabetes adalah salah satu penyakitpenyerta atau komorbiditas utama dari kasus positif dan kasus meninggalCovid-19.

Berdasarkan data yang dikeluarkanKementerian Kesehatan Republik Indonesia per kondisi 24 Juli 2020, diabetesmenempati urutan kedua setelah hipertensi.

Hal itu berarti penyandang diabetesakan lebih rentan terpapar bahkan menyebabkan kematian jika terinfeksiCovid-19.

Seseorang yang memiliki penyakitdiabetes terpapar Covid-19 berpotensi lebih besar untuk mengalami tingkatkeparahan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan fluktuasi level gula darah dankemungkinan adanya komplikasi diabetes lainnya.

Dengan kata lain, penyandang diabetesharus lebih waspada dan disiplin dalam menjaga kadar gula darah senantiasaberada dalam kisaran target untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Disiplin dalam mencegah komplikasi initentunya juga tak hanya saat pandemi Covid-19, tetapi harus dijalankan setiapsaat agar penyandang diabetes dapat beraktivitas secara normal.

Cara termudah untuk mencegahkomplikasi adalah dengan menjaga kadar gula darah dalam rentang normal. Hal inidapat dicapai dengan kepatuhan dalam menjalankan pengobatan baik dengan obatoral maupun insulin dan tetap berkonsultasi dengan dokter.

Pengobatan

Di saat pandemi Covid-19 inimasyarakat cenderung takut untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan. Hal initerlihat dari survei MarkPlus Industry Roundtable edisi ke-20 yang membahasinstitusi kesehatan selama Covid-19.

Berdasarkan hasil survei cepat yangdilakukan, masyarakat semakin takut untuk mengunjungi rumah sakit sejakpandemi. Data menunjukkan 71,8 persen responden mengaku tidak pernahmengunjungi rumah sakit ataupun klinik sejak adanya Covid-19.

Ketakutan masyarakat untuk berkunjungke fasilitas kesehatan ini dapat mengakibatkan pasien diabetes mengurangikepatuhan dalam menjalankan pengobatan dan memeriksa kadar gula darahnya.

Apabila kepatuhan ini berkurang dangula darah naik dari kisaran target, pasien diabetes berisiko tinggi untukmengalami komplikasi di masa depan, walaupun tidak terinfeksi Covid-19.

Jangan Berlebihan

Penderita diabetes juga dianjurkanuntuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila memiliki gejala yang miripdengan flu, seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas agar segeramendapatkan pertolongan yang tepat.

Untuk meningkatkan pengetahuanmasyarakat mengenai cara menjaga kesehatan selama masa adaptasi kebiasaan baruini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta senantiasa menyosialisasikan Gerakan 3M, yaitumemakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sebagai protokol kesehatanmandiri untuk masyarakat.

Intinya, penyandang diabetes tak perlu takut berlebihan menghadapi pandemi Covid-19, selama protokol kesehatan dipenuhi dan pengobatan dijalankan dengan patuh, tak ada alasan untuk terus takut berkepanjangan. Artikel ini sudah tayang di E-Paper LenteraToday edisi hari ini (Senin, 10/8/2020) -Ant/abh.

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.