
Blitar - Kantor Imigrasi Klas II B Non TPI Blitar menggelar program inovasi layanan Eazy Paspor, yaitu pembuatan paspor kolektif dengan mendangi pemohon. Hal ini untuk mwndongkrak jumlah pemohon yang menurun akibat pandemi covid-19.
Kepala Kantor Imigrasi Klas II B Non TPI Blitar, Andhika Pandu Kurniawan mengatakan jika dampak dari pandemi Covid-19, memang terjadi penurunan pemohon paspor yang cukup signifikan.
"Sejak Maret 2020 lalu ketika awal terjadi pandemi pemohon sudah menurun drastis, ditambah penutupan pelayanan hingga hanya 1.027 pemohon," tutur Pandu, Senin (10/8/2020).
Sesuai data dijelaskan Pandu selama 2020, Januari 3.129 pemohon, Pebruari 3.200 pemohon, Maret minggu kedua terjadi penutupan dari pusat hanya 1.027 pemohon, April kosong tidak ada pemohon. "Baru mulai Mei sampai sekarang mulai ada peningkatan pemohon," jelasnya.
Ketika memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal), dari pihak Imigrasi memang membatasi 155 pemohon. Namun dalam kenyataanya, hanya sekitar 48 pemohon tiap harinya. "Padahal pada saat sebelum pandemi, per hari rata-rata 150 pemohonnya," ungkapnya.
Oleh karena itu untuk mendorong peningkatan pemohon paspor di tengah pandemi Covid-19, digelar inovasi layanan dari pusat yakni Dirjen Imigrasi Program Eazy Paspor.
"Yaitu layanan pembuatan paspor kolektif, yang didatangi petugas ke lokasi. Jadi tidak perlu datang ke kantor, tidak perlu antri. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan," papar Pandu yang baru menjabat sejak Pebruari 2020 lalu.
Layanan dalam Program Eazy Paspor ini gratis tidak dipungut biaya apa pun, selain biaya Tarif Paspor sebesar Rp 350.000 yang dibayarkan melalui bank atau kantor pos. Mengenai lokasi yang didatangi bisa dimana saja, sekolah, kantor maupun perumahan.
Seperti yang dilakukan hari ini di SMK Negeri 3 Kota Blitar, petugas dari Kantor Imigrasi Blitar menggelar pwmbuatan paspor untuk 30 orang. "Siapa pun boleh ikut mengurus paspor di SMK Negeri 3 ini, bukan hanya guru dan keluarganya tapi yang lainnya juga boleh ikut mengurus paspor disini," tandas Pandu.
Untuk Program Eazy Paspor ini, disiapkan 2 set peralatan untuk melayani pemohon. Mulai dari pengecekan syarat administrasi, wawancara dan foto. "Untuk pengambilan paspor tetap di Kantor Imigrasi, atau dikirim menggunakan jasa pos," imbuhnya.
Secara terpisah Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kota Blitar, Hadi Sucipto mengaku sangat terbantu dengan Program Eazy Paspor ini, karena tidak perlu antri dan datang ke Kantor Imigrasi. "Apalagi pendemi Covid-19 seperti saat ini, apalagi bukan hanya untuk guru dan keluarga saja. Tapi siapa pun juga bisa ikut mengurus disini," kata Hadi.
Selain itu di SMK yang memiliki 1.700 siswa dengan 150 guru termasuk ataf ini, juga berkaitan dengan jurusan di SMK Negeri 3 Kota Blitar memang yaitu Jurusan Pariwisata. "Yang bisa menjadi materi pembelajaran, mengenai pariwisata internasional," pungkasnya. (ais)