
JAKARTA (Lenteratoday) - Ditetapkannya status tersangka atas Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto memantik elemen organisasi sayap Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) untuk bersikap.
"Saya tegaskan, kami sudah pernah melewati tahapan ini, 31 tahun yang lalu. Saya ada disana, di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, awal Desember 1993. Dan sekarang, 31 tahun kemudian, kami harus berhadap-hadapan lagi," ujar Sekretaris Jenderal Repdem, Abraham Leo Tanditasik atau Abe dalam pernyataan tertulisnya, Jumat(28/12/2024).
Meskipun dalam kasus Hasto, merasa ada rekayasa politik terhadap kasus itu. Repdem akan mengawal melalui koridor hukum.
"Mereka melakukan rekayasa hukum dalam perkara yang mengada-ada, kami Repdem akan membantu mengerahkan 100 advokat untuk bergabung tim kuasa hukum yang akan membela Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto,” tambah aktivis 98 ini.
Langkah mengawal melalui koridor hukum ini dilakukan, sebagai bentuk ketaatan Repdem dan PDI Perjuangan terhadap konstitusi
Menurut Abe, praktik kotor memanfaatkan instrumen hukum ini dulu juga menimpa Ibu Megawati Soekarnoputri, dimasa Tahun 1993-1998. Penyerangan dengan menggunakan instrumen hukum terhadap partai yang memperjuangkan demokrasi ini soal biasa. Ini terjadi di semua negara anti demokrasi.
“Maka kami tegaskan lagi, Repdem tidak akan bergeser sedikitpun dari prinsip mengawal kepentingan demokrasi dan kerakyatan seperti yang diamanatkan oleh konstitusi!", imbuhnya.
Intrumen hukum kerap digunakan penguasa, untuk meredam suara-suara kritis dari masyarakat. Sudah jamak diketahui berbagai aktivis demokrasi, lingkungan yang melawan kesewenang-wenangan berhadapan dengan hukum dengan berbagai kasus.
Tentang kemungkinan adanya pihak-pihak yang ingin mengobok-obok PDI Perjuangan menjelang kongres, Abe memberikan peringatan kepada pihak-pihak yang mencoba menganggu jalannya kongres.
“Jangan coba-coba, kami siap melawan jika ada pihak yang menganggu,” tegasnya
Menurutnya PDI Perjuangan sebagai sebuah partai yang memperjuangkan demokrasi, menjadi benteng terkakhir bagi rakyat untuk menampung aspirasi wong cilik. Sebagaimana tujuan partai, untuk membawa Indonesia menuju negara yang mandiri dan makmur. Terakhir, Repdem sebagai sayap partai tegak lurus terhadap kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnputri.
"Merah kata Bu Mega, Merah kata Repdem. Hitam kata Bu Mega, Hitam kata Repdem!", tutupnya.
Reporter: Pradipta, Rls/Editor: Ais