
Surabaya– Menghadapi era industry 4.0, Pemerintah Provinsi JawaTimur (Pemprov Jatim) terus berupaya mengambangkan pendidikan vokasi danpelatihan coding. Untuk itu, Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa berupayamenjalin kerjasama dengan Pemerintah Australia Barat.
Dia mendaskan bahwa kebutuhan pendidikan vokasi di Jatim sangat besar. Saatini, lanjutnya, Jatim sedang fokus terhadap pendidikanvokasi, utamanya SMK. Melalui pendidikan vokasi tersebut, diharapkan dapatmembentuk keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
“Tahun depan kerjasama provinsi Jawa Timur denganAustralia Barat telah berusia 30 tahun. Apa yang bisa kita perbaruikerjasama akan kita lakukan, khususnya pendidikan, pariwisata dan perdagangan,”ujar Khofifah panggilan akrab Gubernur Jatim saat menerima Menteri AustraliaBarat, Peter Tinley di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Terlebih lagi saat ini sudah keluar Keputusan Presiden tentang KawasanEkonomi Khusus (KEK) Singhasari - Malang. KEK ini khususnya di bidang digitalIT dan pariwisata. Sehingga, kerjasama dengan Australia Barat ini tidakhanya sekedarSMK, tetapi juga setelah mereka lulus SMKbisa mendapatkan penguatan skill khususnya melalui skema working holiday visa.
Melalui holiday visa ini bisa kerja magangsampai dua tahun di perusahaan di Australia sesuaibidang masing- masing terutama sektor maritim. Program kerjasama antara Jatim dengan Australia Barat terutama untukpendidikan vokasi secara khusus digital IT juga akan dijadikanprioritas.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini jugamenyampaikan, bahwa saat ini sudah mulai tumbuh sekitar 300- an start up di Jatim serta perkembangan perusahaan e-commerce yang membutuhkan skill khusus. Karena, persoalan tersebut menjadi kebutuhandi era industri 4.0. Misalnya saat ini kita sangat kekurangan sumber daya manusia (SDM)khususnya di bidang coding.
Terkait hal tersebut, Khofifah pun mengusulkanadanya kerjasama pelatihan teknis secaraspesifik untuk mendapatkan ahli coding. Harapannya, ahli coding bisa mensupportperkembangan start up yang sedang tumbuhsubur di Jatim.
“Kita berharap bisa mendapatkan secara spesifik technical training untuk mendapatkan ahli coding untuk mensupport start up yang tumbuh cukup pesat di Jatim,” ajaknya.
Sementara itu, Menteri Australia Barat Peter Tinley mengatakan, kerjasama Australia Barat dengan Jatim akan memasuki usia ke-30 tahun pada tahun 2020. Karena itu, pihaknya ingin kolaborasi yang lebih erat lagi dengan Jatim. Ada pembahasan beberapa kerjasama yang akan ditingkatkan antara Australia Barat dengan Jatim. Antara lain pendidikan dan vokasi yang merupakan kekuatan Australia Barat, juga termasuk pariwisata.(ufi)