Kecam Perusakan Mapolsek Watulimo, GP Ansor Trenggalek Imbau Selesaikan Konflik dengan Dialog

TRENGGALEK (Lenteratoday) - Tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok massa perguruan silat di Mapolsek Watulimo, Kabupaten Trenggalek mendapat sorotan tajam GP Ansor setempat.
Dengan mengecam keras aksi tersebut, serta mengimbau agar penyelesaian konflik dilakukan melalui dialog tanpa kekerasan.
Ketua PC GP Ansor Trenggalek, Muhammad Izzudin Zakki menyayangkan insiden tersebut yang dinilai mencederai prinsip musyawarah dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kita ini hidup di negara yang menjunjung tinggi musyawarah. Segala persoalan harus diselesaikan dengan cara yang baik, bukan dengan kekerasan atau aksi massa,” katanya, Senin(27/1/2025).
Pria yang akrab disapa Gus Zaki ini juga mengajak semua pihak, termasuk perguruan silat dan aparat kepolisian untuk menahan diri demi mencegah konflik meluas.
“Jangan biarkan tindakan seperti ini merusak keharmonisan masyarakat. Semua pihak harus duduk bersama untuk mencari solusi dengan kepala dingin,” tegasnya.
Ia pun memberikan pesan khusus kepada generasi muda agar lebih bijak dalam mengambil keputusan dan tidak mudah terprovokasi.
“Generasi muda harus berpikir panjang. Jangan sampai bertindak tanpa memikirkan akibatnya. Semua tindakan memiliki konsekuensi hukum, dan itu harus dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya pada, Senin(20/1/2025) malam sekelompok massa perguruan silat menyerang Mapolsek Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Massa yang menuntut pembebasan salah satu anggota mereka yang ditangkap menjadi beringas, setelah negosiasi dengan pihak kepolisian tidak mencapai kesepakatan.
Aksi tersebut mengakibatkan kerusakan pada genteng dan kaca Mapolsek akibat lemparan batu. Serta tiga anggota polisi, juga dilaporkan mengalami luka akibat insiden ini. Hingga kini, Tim Jatanras Polda Jatim telah menangkap 12 orang yang diduga sebagai provokator dan pelaku pelemparan.
Reporter: Herlambang/Editor: Ais