03 April 2025

Get In Touch

Efisiensi Anggaran 2025 Bisa Pengaruhi Pariwisata, Kadisparbud Trenggalek Akui Tunggu Arahan

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto

TRENGGALEK (Lentera) - Kebijakan efisiensi anggaran yang direncanakan pada tahun 2025 berpotensi menghambat pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Trenggalek. Pengalihan dana ini bisa berdampak pada pembangunan infrastruktur wisata dan penyelenggaraan acara yang selama ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan perekonomian lokal.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek, Sunyoto, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah kabupaten mengenai teknis penerapan efisiensi anggaran tersebut.

“Kami masih menunggu kepastian terkait aspek mana saja yang akan dikurangi. Yang jelas, efisiensi harus dilakukan, tetapi perlu strategi agar dampaknya tidak terlalu besar,” ujar Sunyoto, Sabtu (22/2/2025).

Menurutnya, beberapa kegiatan yang mungkin mengalami pemangkasan anggaran adalah perjalanan dinas, koordinasi lintas daerah, studi banding, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM). Ia menekankan bahwa penggunaan teknologi bisa menjadi solusi agar aktivitas koordinasi tetap berjalan tanpa menguras anggaran.

“Kita harus lebih banyak memanfaatkan teknologi, seperti pertemuan yang berani, agar tetap efisien tanpa mengorbankan efektivitas kerja,” tambahnya.

Selain itu, peristiwa pariwisata yang selama ini menjadi salah satu faktor penggerak perekonomian masyarakat juga dipertimbangkan untuk mengalami penurunan penyesuaian. Disparbud masih mengkaji apakah jumlah acara akan dikurangi atau cukup dengan menyesuaikan anggarannya.

“Event-event ini sangat berdampak bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami harus mempertimbangkan apakah lebih baik mengurangi jumlah atau hanya menyesuaikan anggaran yang tersedia,” jelas Sunyoto.

Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur wisata juga dapat dipengaruhi oleh kebijakan efisiensi ini. Meski begitu, Sunyoto memastikan bahwa proyek-proyek yang dianggap mendesak akan tetap diprioritaskan.

“Kami mendapat informasi bahwa efisiensi bisa mencapai 50 persen dari berbagai kegiatan. Kami akan mengkaji proyek-proyek mana yang benar-benar mendesak sebelum mengambil keputusan,” tegasnya.

Sebagai langkah awal, Disparbud Trenggalek berencana mengadakan pertemuan dengan seluruh bidang terkait guna membahas strategi efisiensi yang akan diterapkan. Sunyoto menyebut bahwa diskusi internal telah dilakukan, namun keputusan akhir masih menunggu arahan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Reporter: Herlambang/Co-Editor: Nei-Dya

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.