
JAKARTA (Lentera) -Sudah sepuluh jam, warga Jalan NIS, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, masih terjebak banjir yang menggenangi kawasan itu pada Selasa (4/3/2025).
Banjir mulai merendam area tersebut sejak pukul 23.00 WIB, Senin (3/3/2025) malam. Lurah Cilandak Timur, Agus Muharam, menjelaskan bahwa air mulai naik sekitar pukul 22.30 WIB.
“Kami tadi, air mulai naik jam 22.30 WIB (Senin) malam. Sampai sekarang sudah hampir sepuluh jam,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Selasa.
Menurut pengamatan, banjir masih menggenangi sebagian Jalan NIS. Dua wilayah juga masih terendam banjir, yakti di RT 03 dan RT 09.
Di RT 03, ketinggian air mencapai sekitar 90 sentimeter. Beberapa rumah warga dan sebuah sekolah internasional terendam.
Para siswa yang ingin berangkat ke sekolah terpaksa menggunakan perahu karet yang didorong oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
Orangtua siswa juga ikut menaiki perahu tersebut dari Taman Kenanga Indah menuju gerbang sekolah, dengan jarak sekitar 100 meter.
Perahu tersebut dapat mengangkut setidaknya tiga orang dewasa. Para penumpang harus duduk di sisi berlawanan agar perahu tetap seimbang.
Di sisi lain, sebagian warga memilih mengungsi ke Taman Kenanga Indah, sementara yang lainnya bertahan di rumah atau pindah ke kawasan yang tidak terendam banjir.
Di RT 09, meskipun jalan utama tidak terendam, kondisi berbeda terjadi di area yang lebih dekat dengan Kali Krukut, Ketinggian air mencapai sekitar 110 sentimeter.
Beberapa warga yang tinggal di gang-gang menuju kali terpaksa mengungsi ke jalan utama.
Masih banyak warga yang memilih untuk bertahan meskipun air merendam seisi ruangan di rumahnya.
Bahkan, ada warga yang terpaksa menidurkan sanak keluarga di halaman rumah yang lebih tinggi dari ketinggian air.
Salah seorang warga menyebut, banjir yang melanda rumahnya di kawasan Jalan NIS tidak pernah selama ini untuk bisa surut.
Editor: Arifin BH