Perdagangan Dibekukan karena Anjlok 5,02%, Menko Airlangga Singgung Ubah Aturan
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) berdarah-darah dalam perdagangan Selasa (18/3/2025). Terjadi penurunan parah mencapai 5,02% ke 6.146. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) akhirnya membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). IHSG akhirnya ditutup turun 248,559 poin (3,84 persen) ke 6.223,388. Indeks LQ45 turun 20,335 poin (2,79 persen) ke 709,013. Ini merupakan pembekuan sementara oleh BEI setelah lima tahun. Terakhir kali IHSG dibekukan pada 19 Maret 2020, saat COVID-19 melanda Indonesia dan banyak negara di dunia. Saat itu, IHSG ambruk lebih dari 5 persen dalam satu hari karena kepanikan global akibat virus COVID-19.Jauh sebelum itu, IHSG juga pernah dibekukan sementara pada 8 Oktober 2008. Saat itu, IHSG ambruk hingga 10,38 persen atau 168 poin ke posisi 1.451 di periode yang dikenal sebagai Black Wednesday karena krisis ekonomi global. Kejatuhan di 2025 ini menjadi paling parah dibanding negara-negara lain. Namun tampaknya pemeringah santai menanggapinya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto tidak memberikan arahan secara khusus. Nampaknya RI 1 tak terlalu khawatir dengan kondisi pasar saham saat ini. Ekonomi Indonesia diyakini memiliki fundamental yang kuat. Pemerintah malah mau mengubah aturan trading halt. Indonesia baik-baik saja? BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lenteratoday.com/upload/Epaper/19032025.pdf