Dukung Pemulihan Gempa Myanmar dan Thailand, Indonesia Kirim Bantuan Tim Penolong dan Logistik Rp 16,5 Miliar

JAKARTA (Lentera) - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono menyampaikan kesiapan dan solidaritas pemerintah Indonesia, untuk mendukung pemulihan akibat gempa dahsyat 7,7 magnitudo yang mengguncang Myanmar dan Thailand pada Kamis (28/3/2025) dengan mengirimkan tim penolong dan bantuan losgistik senilai Rp 16,5 miliar.
Hal itu disampaikan Sugiono dalam Pertemuan Darurat para Menlu ASEAN, yang berlangsung secara daring, pada Minggu(30/3/2025).
Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu), Sugiono juga menyampaikan duka cita atas bencana tersebut mengutip Antara.
"Saya menyampaikan duka cita dan simpati mendalam atas gempa yang terjadi di Myanmar dan Thailand. Doa kami menyertai rakyat Myanmar dan Thailand yang terdampak dan Indonesia siap memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat Myanmar dan Thailand," katanya.
Sugiono juga menyampaikan pentingnya koordinasi erat antar negara-negara ASEAN dan menegaskan kesiapan Indonesia, untuk bekerja sama dengan negara Anggota ASEAN dalam rangka pemulihan, rekonstruksi, dan rehabilitasi di kedua negara tersebut.
"Mengingat luasnya wilayah yang terdampak, maka bantuan yang diperlukan bukan bantuan yang bersifat instan. Diperlukan koordinasi erat jangka panjang antar negara-negara ASEAN untuk memastikan pemulihan bagi saudara-saudara kita di Myanmar dan Thailand," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Sugiono juga menyampaikan apresiasi kepada ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) yang telah memobilisasi bantuan kemanusiaan ke masyarakat yang membutuhkan.
Ia berharap bantuan dari Indonesia dan negara-negara ASEAN dapat membantu mengurangi penderitaan saudara di Myanmar dan Thailand.
"Bantuan kemanusiaan harus disalurkan secara cepat dan inklusif. Saya menyerukan agar kita dapat mengesampingkan perbedaan dan membantu satu sama lain, tanpa terkecuali," katanya.
Menurut Sugiono, saat ini bantuan dan tim dari Indonesia sedang dikoordinasikan dan disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas bantuan. Indonesia akan mengirimkan bantuan berupa Tim Urban Search and Rescue (USAR), Tim Emergency Medical Team (EMT) dan logistik peralatan senilai satu juta dolar AS (sekitar Rp16,5 miliar).
Indonesia juga telah mengirimkan dua orang perwakilan, untuk bergabung dalam ASEAN-ERAT yang akan tiba pada Ahad ini bersama anggota ASEAN lainnya.
Tim INASAR dijadwalkan akan berangkat ke Myanmar pada 1 April, sementara Tim EMT dan bantuan logistik akan dilepas oleh Presiden Prabowo Subianto di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta pada 3 April.
Dalam pertemuan darurat itu, katanya, para Menlu menyepakati penguatan respons darurat melalui ASEAN Standby Arrangements, pengerahan ASEAN Emergency Response and Assessment Team (ASEAN-ERAT), dan persiapan bantuan melalui Disaster Emergency Logistics System for ASEAN (DELSA) guna memastikan distribusi bantuan cepat dan tepat sasaran.
Para Menlu dalam pertemuan itu berharap terciptanya situasi kondusif untuk penyaluran bantuan kemanusiaan dan mendorong upaya rekonsiliasi nasional guna mewujudkan perdamaian jangka panjang di Myanmar.
Editor: Arief Sukaputra