03 April 2025

Get In Touch

Libur Lebaran, Dishub Kota Malang Siagakan Tim Urai untuk Antisipasi Kemacetan

(Ilustrasi) Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Majapahit, Kota Malang. (Santi/Lenteratoday)
(Ilustrasi) Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Majapahit, Kota Malang. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lentera) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menyiagakan tim urai guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas di sejumlah titik rawan kemacetan. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap potensi meningkatnya volume kendaraan di jalur masuk dan keluar Kota Malang, terutama di exit Tol Madyopuro dan Exit Tol Singosari pada momen libur Lebaran 2025 ini. 

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menyebut pergerakan kendaraan di dalam kota juga mengalami peningkatan, terutama di kawasan pusat perbelanjaan. “Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan h+1 besok diprediksi kembali meningkat sehingga kami harus memastikan arus lalu lintas tetap lancar,” ujarnya, Senin (31/3/2025).  

Untuk meminimalisir potensi kemacetan, Dishub bersama Satlantas Polresta Malang Kota dan unsur gabungan lainnya telah menyiapkan sejumlah langkah, termasuk memantau kondisi lalu lintas melalui Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan). 

Selain itu, Jaya mengatakan pihaknya juga telah membentuk tim khusus bernama Rapid Clearing Line (RCL) yang beranggotakan delapan personel dan bertugas mengurai kemacetan di lapangan.  

“RCL ini bergerak secara insidentil. Jika dari pantauan CCTV atau laporan masyarakat ada kepadatan arus lalu lintas di titik tertentu, tim akan segera dikerahkan bersama dengan Polresta Malang Kota,” jelas Jaya. “Kata kuncinya adalah memastikan kendaraan tetap bergerak, tidak sampai berhenti total," imbuhnya.

Lebih lanjut, tim RCL menurutnya akan bertugas mengurai kemacetan dengan berbagai cara, seperti pengaturan arus kendaraan, pengalihan jalur, serta berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan petugas lalu lintas lainnya. 

Selain tim urai, Dishub juga menempatkan 42 personel setiap hari di berbagai Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan yang tersebar di kota Malang. Personel tersebut bertugas untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas, terutama di titik-titik rawan kepadatan seperti Jalan Kawi, Jalan Merdeka, Jalan Veteran, dan Jalan Pasar Besar.  

“Kawasan sekitar pusat perbelanjaan menjadi titik utama kepadatan. Selain itu, di Jalan Ki Ageng Gribig-Mayjend Sungkono yang menghubungkan akses tol ke pusat kota juga sering terjadi peningkatan volume kendaraan, terutama saat jam sibuk,” tambahnya. 

Terkait rekayasa lalu lintas, Jaya menuturukan akan menerapkan kebijakan berdasarkan kebutuhan di lapangan. Salah satu skema yang dipertimbangkan adalah pengalihan arus di Jalan Ahmad Yani, khususnya di pintu masuk Graha Kencana, agar kendaraan diarahkan melalui underpass untuk menghindari crossing yang dapat menghambat arus kendaraan.  

“Kami juga berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan ke arah Kota Batu melalui Karanglo. Jika terjadi kepadatan, maka akses tol Singosari akan ditutup dan kendaraan dialihkan ke Pakis atau Madyopuro,” jelasnya.  

Tak hanya itu, Jaya juga tidak menutup kemungkinan untuk menerapkan skema contraflow di Jalan Ahmad Yani jika situasi mengharuskan. “Semua keputusan akan diambil berdasarkan pantauan di lapangan. Kami selalu siap dengan berbagai alternatif untuk memastikan arus lalu lintas tetap lancar,” pungkasnya.  

 

Reporter: Santi Wahyu/Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.