03 April 2025

Get In Touch

UNICEF: 322 Anak Tewas di Gaza dalam 10 Hari Terakhir

Anak-anak Palestina mengungsi akibat serangan Israel di tenda kamp Rafah. (Reuters)
Anak-anak Palestina mengungsi akibat serangan Israel di tenda kamp Rafah. (Reuters)

NEW YORK (Lentera)-UNICEF mengungkapkan setidaknya 322 anak tewas dan 609 anak terluka selama serangan Israel di Jalur Gaza dalam 10 hari terakhir.

Dikutip dari AFP, Selasa (1/4/2025), jumlah itu termasuk anak-anak yang tewas atau terluka saat departemen bedah di RS Al Nasser, selatan Gaza, jadi target serangan pada 23 Maret yang lalu. UNICEF juga mengatakan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak yang mengungsi dan berlindung di tenda-tenda atau rumah yang rusak.

Serangan Israel yang diluncurkan pada 18 Maret di Gaza mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama hampir 2 bulan. Tak hanya serangan udara, Israel juga meluncurkan serangan darat.

"Gencatan senjata memberikan harapan yang sangat dibutuhkan bagi anak-anak di Gaza dan jalan menuju pemulihan," kata Eksekutif Direktur UNICEF, Catherine Russell.

"Namun, anak-anak kembali terjebak dalam siklus kekerasan dan perampasan yang mematikan," lanjutnya.

Ia menegaskan semua pihak harus mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional untuk melindungi anak-anak.

Selama serangan Israel yang total berlangsung hampir 18 bulan, dilaporkan lebih dari 15 ribu anak tewas, 34 ribu terluka, dan hampir 1 juta anak harus berulang kali mengungsi.

UNICEF menyerukan diakhirinya serangan dan agar Israel kembali mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Israel melarang bantuan kemanusiaan masuk Gaza sejak 2 Maret.

Tak hanya itu, UNICEF juga menyerukan agar anak-anak yang sakit atau terluka harus segera dievakuasi untuk mendapatkan perhatian medis.

"Makanan, air bersih, tempat berteduh, dan perawatan medis menjadi semakin langkah. Tanpa stok yang penting ini, malnutrisi, penyakit dan kondisi lain yang dapat dicegah akan meningkat, menyebabkan peningkatan kematian anak yang dapat dicegah," ujarnya.

"Dunia tidak boleh diam saja dan membiarkan pembunuhan dan penderitaan anak-anak terus berlanjut," pungkasnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 1.000 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan serangannya di Jalur tersebut dua pekan lalu.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.