24 May 2025

Get In Touch

'Alphabet Wooden Book Bilingual' Tingkatkan Belajar untuk Anak Usia Dini Lewat Visual

Tampilan Alphabet Wooden Book Bilingual karya dosen Unesa.
Tampilan Alphabet Wooden Book Bilingual karya dosen Unesa.

SURABAYA (Lentera)– Tim Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) baru saja menghadirkan inovasi menarik di dunia pendidikan anak usia dini. 

Mereka adalah Winarno (dosen Seni Rupa), Hendro Aryanto (dosen Desain Komunikasi Visual), dan Nanda Nini Anggalih (dosen Desain Grafis), bekerja sama dengan produsen mainan edukatif PT Gunung Mas Sumanco (Riang Toys).

Salah satu tim dosen Winarno mengatakan, Inovasi tersebut berupa Alphabet Wooden Book Bilingual, sebuah media pembelajaran interaktif berbentuk buku kayu yang memperkenalkan alfabet dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris) kepada anak-anak usia 2 hingga 5 tahun.

“Media ini bukan hanya mengenalkan huruf, tapi juga melatih motorik halus anak dan menumbuhkan minat belajar lewat pendekatan visual dan sentuhan langsung,” kata Winarno, Rabu (9/4/2025)

Ia menjelaskan, Alphabet Wooden Book Bilingual ini dirancang dengan pendekatan fun learning, di mana anak-anak belajar sambil bermain. Buku ini terbuat dari kayu ringan yang aman untuk anak-anak, dilengkapi ilustrasi penuh warna, kosakata sehari-hari, dan huruf-huruf kayu tiga dimensi yang bisa dicopot dan dipasang.

Dengan desain bilingual, anak-anak diperkenalkan pada kosakata Indonesia dan Inggris sejak dini, dengan pilihan kata yang mudah diingat dan relevan. Mereka tidak hanya belajar mengenali huruf, tetapi juga mengasosiasikannya dengan objek di sekitar mereka.

“Konsep buku ini disusun agar anak bisa mencocokkan huruf dengan gambar, lalu membentuk kata—ini membuat proses belajar jadi lebih natural dan menyenangkan,” jelasnya.

Menariknya, media edukatif ini juga dibagi dalam empat tahapan sesuai usia. Untuk usia 2 tahun mengenal bentuk dan warna.

Usia 3 tahun belajar mengenali huruf. Usia 4 tahun mulai melatih keterampilan menulis. Dan usia 5 tahun dapat memahami kosakata dalam dua bahasa.

"Pendekatan bertingkat ini membantu anak berkembang sesuai tahapan kognitifnya, sekaligus memperkuat daya ingat visual dan kinestetik mereka," tambahnya.

Tak hanya itu, Alphabet Wooden Book Bilingual juga dirancang inklusif, sehingga bisa digunakan oleh anak-anak berkebutuhan khusus. "Ini menjadikannya solusi pembelajaran yang ramah dan menyeluruh bagi semua kalangan," tuturnya.

Ke depannya, tim dosen Unesa berencana mengembangkan konsep serupa dalam bidang berhitung dan keterampilan lainnya.

“Kami ingin ini menjadi kebanggaan nasional, sekaligus bukti bahwa inovasi lokal bisa menciptakan dampak besar dalam dunia pendidikan anak,” pungkasnya.

 

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

 

 

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.