24 April 2025

Get In Touch

Mempertanyakan Keaslian Ijazah Jokowi, Aksi TPUA Dihadiri Amien Rais

Massa TPUA menggelar aksi di UGM mepertanyakan keaslian ijazah Jokowi.
Massa TPUA menggelar aksi di UGM mepertanyakan keaslian ijazah Jokowi.

YOGYAKARTA (Lentera) - Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggelar aksi mempertanyakan keaslian ijazah Presiden RI ke 7 Joko Widodo (Jokowi) ke Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (15/4/2025). Aksi tersebut juga dihadiri pula sejumlah tokoh seperti Amien Rais, Roy Suryo, dr. Tifauzia, Rismon Hasiholan dan Syukri Fadholi.

Amien Rais yang pernah menjabat sebagai Majelis Wali Amanat dan juga merupakan guru besar UGM mengatakan, dirinya prihatin dengan kondisi UGM. 

Amien Rais meyakini, ijazah UGM milik Jokowi, seperti yang ramai dibicarakan di media sosial adalah palsu.

"Jadi khususnya ini momentum yang sangat penting. Kalau saya yakin memang ijazahnya itu tidak ada. Kalau ijazah oplosan memang dibuat, tapi sudah dikatakan oleh para ahli itu jelas, maaf, abal-abal," kata Amien Rais dilansir dari merdeka.

Amien Rais menilai terkait penjelasan dari UGM soal keaslian ijazah Jokowi, belum cukup untuk membuktikan apakah ijazah itu asli atau palsu. Amien Rais menyebut, solusi dari polemik ijazah ini adalah sederhana yaitu Jokowi tinggal menunjukkan saja ijazah kuliahnya yang asli.

"Ya, tapi kan enggak ada buktinya, ya. Saya dulu, dua tahun yang lalu, pernah memberikan solusi simpel sekali, ya. Jadi, kalau urusan Jokowi, sebagai presiden, turun, ke PN Jakarta Pusat, bawa ijazahnya, 'Ini lho ijazah saya', sudah selesai, ya," ungkap Amien Rais.

Selain ke UGM, massa TPUA menyatakan akan menyambangi kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah untuk membuktikan langsung keaslian ijazah lulusan Fakultas Kehutanan UGM milik presiden ke-7 RI itu.

Hal itu disampaikan oleh Roy Suryo selaku Perwakilan TPUA yang mengikuti audiensi membuktikan keaslian Jokowi lulusan UGM. Salah satu yang ditinjau adalah ijazah.

"Memang kita tidak bisa lihat ijazah asli, karena ijazah asli tidak disimpan di kampus. Ijazah asli Insya Allah besok akan dilihat teman-teman yang bergerak ke Solo. Saya tidak ke Solo karena harus ke Jakarta, tapi moga-moga bisa diperlihatkan," kata Roy Suryo di lingkungan Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, DIY, Selasa (15/4/2025) dikutip dari CNNIndonesia

Perwakilan TPUA sendiri merasa kurang puas dengan pembuktian oleh UGM. Kata Roy, ada beberapa temuan yang mengganjal, seperti skripsi pada bagian batang tubuh skripsi yang ditulis menggunakan mesin ketik, sementara bagian depan dicetak dengan font yang belum ada di era Jokowi kuliah. Selain itu skripsi tidak disertai elemen lembar pengesahan secara lengkap, seperti susunan dosen penguji.

Kejanggalan-kejanggalan itu, kata Roy, tentunya tidak membuat isu skripsi dan ijazah Jokowi makin terang.

Foto-foto jejak Jokowi di UGM yang dipaparkan oleh rekan-rekan seangkatan kala audiensi pun bagi Roy juga tidaklah cukup jadi pembukti. "Seribu foto, seribu kawan tidak ada gunanya kalau tidak ada ijazah asli," tegas eks Kemenpora itu.

Perwakilan lain dari TPUA, Tifauzia, meminta UGM agar bersikap netral dan jadi tameng yang justru melemahkan muruah mereka sendiri.

Dia menandaskan UGM tak menunjukkan dokumen-dokumen pendukung bukti Jokowi pernah kuliah di UGM, selain ijazah. Semisal, transkrip nilai dan Kartu Hasil Studi (KHS).

"Kalau kita mau melihat ijazah ya kita minta sama yang bersangkutan. Satu-satunya cara kita ke kediaman beliau," pungkasnya.

Sebelumnya, UGM mengklaim telah menunjukkan bukti-bukti yang memastikan bahwa Jokowi merupakan lulusan Fakultas Kehutanan kampus tersebut.

"Jadi kami tadi sampaikan bahwa dalam kapasitas kami UGM adalah memberikan informasi bahwa Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridharma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada. Dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan," kata Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro usai audiensi, Selasa (15/4/2025).

Wening bilang, pihaknya telah memaparkan mulai dari salinan STTB SMA hingga dokumen menyangkut proses verbal Jokowi ketika menjalani ujian skripsi. Berkas skripsi, kata dia, juga sudah ditunjukkan ditambah kesaksian juga foto-foto dari sejumlah rekan satu angkatan Jokowi yang hadir saat audiensi.

"Bahwa kami dalam posisi ini adalah menjelaskan sebagai sebuah lembaga yang memiliki dokumen, ini mahasiswa kami dulu atau tidak, dan lulus atau tidak. Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985. Sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan," kata Wening.

UGM menyatakan tidak dalam konteks membela Jokowi, melainkan berdiri sendiri sebagai sebuah institusi yang menjalankan prosedur perguruan tinggi. Kampus pun enggan untuk terjun ke dalam polemik atau kasak-kusuk yang bertebaran di media sosial.

"Apabila ada keinginan untuk kami menunjukkan data-data itu secara detail, secara telanjang itu, kami bertanya, kami harus, ini siapa yang paling berhak untuk membaca dokumen-dokumen kami. Tidak semua orang bisa datang dan melihat semua ya. Nah nanti kami persilakan apabila nanti kemudian ada proses pengadilan atau apapun, UGM siap misalnya sebagai saksi ya, kami siap," tegas Wening.

Seperti diketahui, isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menguak ke publik. Persoalan tersebut, muncul sejak Jokowi masih menjabat sebagai kepala negara. Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah menyatakan ijazah Jokowi asli.

Namun, sejumlah analisis menyebutkan ijazah Jokowi yang beredar di publik adalah palsu.Jokowi pun telah berkali-kali bicara tengan isu ijazah palsu ini. Dia menegaskan, jika tuduhan tersebut adalah fitnah murahan.

"Itu fitnah murahan yang diulang-ulang terus. Dari UGM dulu sudah juga menyampaikan, Dekan Fakultas Kehutanan juga secara jelas dan tegas menyampaikan. Teman juga banyak sekali yang menyampaikan," kata Jokowi di Solo, Jumat (11/4/2025).

Atas tuduhan tersebut, Jokowi pun menunjuk kuasa hukum dan sudah berbicara di kediamannya di Solo untuk mengambil langkah hukum.

"Ya kita kan ingin menunjukkan bahwa betul-betul, saya itu kuliah di Fakultas Kehutanan, betul-betul ijazahnya dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada. Dan sudah disampaikan tidak hanya sekali kan oleh rektor, oleh dekan sudah disampaikan, sudah dibuka seperti itu," ucap Jokowi.

Jokowi menegaskan, prinsip hukum jika pihak yang menuduh harus mampu membuktikan tuduhannya. "Siapa yang menuduh, dia juga yang membuktikan. Saya rasa itu," tegas dia.

Sementara, tim kuasa hukum Jokowi menyatakan, kesiapannya untuk mengambil langkah-langkah hukum apabila masih ada pihak yang terus mempermasalahkan keaslian ijazah Jokowi.

Salah satu tim kuasa hukum, Yakup Hasibuan menilai, isu yang kembali mencuat ini cenderung mengarah pada fitnah dan penyebaran informasi palsu alias hoaks.

Dia menyebut, sejak tahun 2023 telah menangani dua gugatan terkait ijazah Jokowi, dan seluruh perkara tersebut dimenangkan oleh pihaknya.

"Perkara inkracht dimenangkan Jokowi itu kini dimunculkan lagi saat pensiun. Kami pun merasa bingung, lantaran semua bukti sudah menunjukkan keaslian ijazah Jokowi," kata Yakup. (*)

Editor : Lutfiyu Handi
Berbagai Sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.