20 April 2025

Get In Touch

AS Naikkan Tarif Impor China Jadi 245%

AS-China
AS-China

SURABAYA (Lentera) - Amerika Serikat (AS) menaikkan tarif impor barang-barang dari China mejadi 245%. Kenaikan tarif ini dilakukan sebagai respons AS terhadap pembalasan dari Negara Tirai Bambu tersebut.

Tarif baru ini tercantum dalam perintah eksekutif yang menjelaskan tarif balasan yang diumumkan pada 2 April lalu. Gedung Putih mengunggah lembar fakta perintah tersebut ke situs resminya pada Selasa (15/4/2025) malam waktu setempat.

"China sekarang menghadapi tarif impor ke Amerika Serikat sebesar 245% sebagai akibat dari tindakan pembalasannya," kata Gedung Putih dikutip dari Bloomberg Technoz, Rabu (16/4/2025).

Adapun Presiden AS Donald Trump saat ini tengah menangguhkan tarif resiprokal selama 90 hari, kecuali untuk China untuk memberikan waktu negosiasi. CNBC Indonesia menyebutkan sejauh ini sudah lebih dari 75 negara yang 'antre' untuk bernegosiasi dengan AS.

Sebelumnya, China menaikkan tarif impor barang-barang AS menjadi 125% pada Jumat lalu sebagai langkah balas dendam kepada pemerintah Donald Trump, yang menambah tarif barang-barang China menjadi 145%, juga memberi jeda 90 hari untuk pungutan dari negara-negara mitra dagang AS lainnya.

"Beberapa bulan lalu, China melarang ekspor gallium, germanium, antimon, dan bahan teknologi tinggi utama lainnya yang berpotensi digunakan untuk penggunaan militer ke AS," bunyi lembar fakta tersebut.

Kemudian baru pekan ini, China menangguhkan ekspor enam logam tanah jarang yang berat, serta magnet tanah jarang, untuk memutus pasokan komponen-komponen penting bagi produsen mobil, produsen kedirgantaraan, perusahaan semikonduktor, dan kontraktor militer di seluruh dunia.

Saat ditanyai tentang tarif 245% pada jumpa pers hari ini, Rabu (16/4/2025), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengarahkan wartawan untuk bertanya langsung pada AS mengenai tarif pajak tersebut secara spesifik. Demikian jawaban pihak Beijing seperti dilaporkan China News Network.

Sebelumnya, Trump mengenakan tarif 10% pada impor dari seluruh negara mitra dagang AS. Ia lalu menunda tarif "resiprokal" tambahan yang diberlakukan pada puluhan negara mitra dagang AS selama 90 hari. Namun, bea masuk yang semakin tinggi untuk China dikecualikan. (*)

Editor : Lutfiyu Handi
Berbagai Sumber
 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.