Tidak Terimbas Efisiensi, Dispussipda Kota Malang Anggarkan Rp 200 Juta untuk Pengadaan Buku Tahun Ini

MALANG (Lentera) - Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda) Kota Malang, memastikan tetap mempertahankan anggaran pengadaan buku fisik maupun digital di tahun 2025 ini.
Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati menegaskan efisiensi tidak akan menyentuh sektor pengadaan buku, anggaran sebesar Rp 200 juta telah dialokasikan dalam APBD 2025 masing-masing Rp 100 juta untuk pengadaan buku cetak dan Rp 100 juta untuk e-book.
"Untuk pengadaan di tahun 2025 ini kami tetap, baik buku fisik maupun ebook. Kebijakan efisiensi insyaallah gak berimbas ke pengadaan buku" ujar Yayuk, Selasa (22/4/2025).
Sebaliknya, Yayuk menyebutkan kebijakan efisiensi diterapkan pada aktivitas lain. Seperti penyelenggaraan rapat dan kegiatan di luar daerah.
Yayuk menambahkan kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan di hotel, kini dialihkan ke fasilitas internal di lantai 3 Perpustakaan Kota Malang. Sementara rapat di luar kota, digantikan dengan pertemuan daring melalui Zoom Meeting.
Lebih lanjut, Yayuk menjelaskan pengadaan buku fisik maupun digital dilakukan berdasarkan hasil survei minat bacaan dari para pemustaka atau pengunjung perpustakaan. Hasil survei itu menjadi dasar utama dalam menentukan jenis buku yang akan dibeli.
"Setiap mau pengadaan buku itu kita adakan survei ke pengunjung perpustakaan. Jadi bukan dari kita, tapi dari mereka. Sehingga yang kita sajikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemustaka," terangnya.
Ia mengungkapkan tren minat bacaan masyarakat Kota Malang cukup beragam, buku pelajaran, karya fiksi, dan buku keterampilan menjadi jenis bacaan yang paling diminati dalam survei sebelumnya.
Khusus untuk e-book, Dispussipda memanfaatkan platform digital yang dimiliki seperti website resmi dan media sosial untuk melakukan survei. Diungkapkan Yayuk pendekatan digital ini juga memungkinkan pengadaan e-book, yang lebih menyebar dan menjangkau kebutuhan bacaan lebih luas.
"Tahun kemarin kita survei, mereka berminat apa, kita adakan tahun ini. Untuk tahun depan juga seperti itu," ungkapnya.
Tingginya antusiasme masyarakat terhadap layanan perpustakaan, juga tercermin dari jumlah kunjungan yang konsisten meningkat. Yayuk mengatakan saat ini rata-rata jumlah pengunjung perpustakaan, termasuk yang mengakses lewat layanan keliling dan digital mencapai lebih dari 500 orang per hari.
"Kunjungan ke perpus tahun ini cenderung meningkat. Itu sudah termasuk yang ke pojok baca digital, mobil keliling, dan pengunjung langsung ke gedung perpustakaan. Kalau dihitung seluruhnya, kurang lebih 500 pengunjung per hari," jelas Yayuk.
Dengan tetap mengalokasikan anggaran untuk pengadaan buku di tengah kebijakan efisiensi, Dispussipda Kota Malang menunjukkan literasi masih menjadi prioritas utama. Yayuk berharap, langkah ini dapat terus mendorong peningkatan minat baca di kalangan masyarakat, sekaligus mendukung akses pengetahuan yang inklusif dan merata.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais