24 April 2025

Get In Touch

Fraksi Golkar DPRD Surabaya Dorong Penguatan Kampung Madani dengan Optimalisasi Zakat Mal

Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya, Achmad Nurdjayanto. (Amanah/Lentera)
Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya, Achmad Nurdjayanto. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) - Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lebih aktif menggerakkan pengumpulan dan penyaluran zakat mal secara terstruktur melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), sebagai langkah konkret memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan membangun kampung Madani.

Sekretaris Fraksi Golkar, Achmad Nurdjayanto menilai potensi zakat mal di Kota Pahlawan sangat besar, namun belum tergarap optimal. Ia mencontohkan pada 2023 saja Baznas Surabaya mampu mengumpulkan Rp 41 miliar zakat dari ASN dan masyarakat. Padahal, jika dihitung secara estimatif potensi zakat bisa mencapai Rp 20 miliar dari 100 ribu jiwa muslim, yang menyalurkan zakat mal Rp 200 ribu per orang.

“Zakat mal ini bisa menjadi penopang pembangunan masyarakat, terutama di kampung-kampung Madani. Perlu ada gerakan sistematis dari Pemkot, agar potensi ini tidak terbuang,” kata Achmad, Kamis (24/04/2025).

Achmad menjelaskan saat ini terdapat sekitar 72 Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas di Surabaya, yang tersebar mulai dari tingkat kecamatan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), hingga masjid.

Menurutnya keberadaan UPZ ini bisa menjadi solusi dalam menjangkau warga yang belum tersentuh bantuan sosial dari APBD, seperti pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dan beasiswa siswa madrasah.

Ia juga menekankan pentingnya peran Pemkot dalam mendukung Baznas melakukan edukasi, sosialisasi, dan perluasan jangkauan zakat, termasuk melalui promosi aplikasi digital milik Baznas yang sudah tersedia. 

“Inovasi teknologi percuma kalau tidak disosialisasikan. Pemkot harus bantu hingga tingkat RT/RW, bahkan fasilitasi mobil sosialisasi ke masjid-masjid,” ungkapnya.

Achmad juga mengingatkan pentingnya penyaluran zakat melalui lembaga resmi, agar bantuan tepat sasaran dan terhindar dari potensi penyimpangan. 

“Baznas harus jadi mitra strategis pemkot, ketika dikelola secara kelembagaan semuanya bisa diawasi, dimonitor, dan dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Ke depan, ia berharap sinergi Pemkot dan Baznas bisa diperkuat untuk menciptakan pemberdayaan ekonomi warga secara merata di seluruh wilayah Surabaya.

“Kalau ini berjalan baik, Surabaya bukan hanya maju kotanya, tapi juga kuat kampungnya. Itulah ciri Kota Madani yang kita cita-citakan bersama,” pungkasnya.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.