27 April 2025

Get In Touch

Dosen UB Serukan Kesetaraan Gender Jangan Hanya Slogan, Perempuan Punya Peran Penting Membangun Bangsa

Dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (UB), Henny Rosalinda. (foto:ist/dok. Humas UB)
Dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (UB), Henny Rosalinda. (foto:ist/dok. Humas UB)

MALANG (Lentera) - Dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (UB), Henny Rosalinda menegaskan kesetaraan gender tidak boleh berhenti sebagai slogan atau jargon belaka, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan harus diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menilai perempuan memiliki peran strategis dalam membangun peradaban dan kemajuan bangsa, sehingga tidak bisa terus-menerus dipinggirkan oleh struktur sosial yang patriarkis.

"Sampai kapanpun perempuan akan menjadi faktor penting kemajuan bangsa. Jadi jangan abaikan perempuan. Karena peradaban bangsa ini juga ada di tangan perempuan. Perempuan itu sepenting itu,” ujar Henny, Jumat (25/4/2025).

Perempuan yang juga menjabat sebagai Co-Chair Komunitas Gender dan Hubungan Internasional se-Indonesia ini, menjelaskan konsep gender dibentuk secara sosial dan bukan sekadar pembagian biologis.

Ia menyoroti, masyarakat Indonesia masih hidup dalam struktur sosial patriarkis yang cenderung mengunggulkan laki-laki dalam banyak aspek kehidupan.

"Pembagian gender dalam beberapa hal lebih menguntungkan laki laki dibandingkan perempuan," katanya.

Dalam situasi saat ini, kesetaraan gender menurut Henny berarti laki-laki dan perempuan harus mendapat perlakuan setara dalam memperoleh hak, menjalankan kewajiban, dan berkontribusi di ruang publik maupun domestik.

Ia mencontohkan, dalam dunia pendidikan, kesetaraan telah menunjukkan kemajuan signifikan. Jika dulu perempuan sulit mengakses pendidikan, kini perempuan memiliki peluang yang sama dengan laki-laki.

Henny berharap wacana kesetaraan gender tidak hanya bergema di momen-momen tertentu, seperti Hari Kartini ataupun Hari Ibu. Melainkan menjadi perjuangan yang terus dihidupkan dalam praktik nyata di kehidupan bermasyarakat.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.