28 April 2025

Get In Touch

KKB Tembak Ketua Komnas HAM Papua

Foto: Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Fritz Ramanday (Dok. Istimewa)
Foto: Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Fritz Ramanday (Dok. Istimewa)

JAYAPURA (Lentera) - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Perwakilan Papua, Frits Ramandey, bersama rombongan ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat melakukan pencarian terhadap Kasat Reskrim Polres Bintuni, Iptu Tomi Marbun, yang hilang di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat, pada 18 Desember 2024. 

Penembakan ini terjadi saat Frits Ramandey bersama rombongan menginap di salah satu kamp di pinggiran Sungai Rawara, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. 

“Sekitar pukul 7.10 WIT saya bersama dengan empat orang teman turun ke sungai, tetapi tiba-tiba kami ditembaki dari arah seberang sungai oleh KKB," jelasnya, Minggu (27/4/2025) sore. 

Menurut Frits, sebagai Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, dirinya dilibatkan dalam tim untuk mencari Iptu Tomi Marbun yang hilang selama 4 bulan itu. 

"Kami hadir Komnas HAM, untuk melakukan rekonstruksi hilangnya Iptu Tomi Marbun di Sungai Rawara," jelasnya. 

Pasca penembakan, Frits dan tim langsung dievakuasi ke lokasi yang aman, yakni di Distrik Moskona. 

"Ia saya sudah dievakuasi," ungkapnya. 

Dari data yang dihimpun Kompas.com, saat penembakan yang dilakukan oleh KKB, tim Brimob tidak jauh dari lokasi, sehingga melakukan penembakan balasan. 

Diberitakan sebelumnya bahwa kegiatan pencarian ini dipimpin langsung oleh Kapolda Papua, Irjen Pol Jhony Isir, dengan melibatkan ratusan personel gabungan. 

Personel gabungan yang dilibatkan ikut melakukan pencarian terhadap Iptu Tomi Marbun adalah 60 SAR personel Brimob, 50 personel pengamanan Brimob, dan 10 personel Polres Bintuni. 

Seluruh personel ini bergerak dengan berjalan kaki menyelusuri setiap sektor secara menyeluruh, guna mencari Iptu Tomi Marbun yang diduga hilang di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.