29 April 2025

Get In Touch

Komitmen Wali Kota Malang: Beasiswa hingga Sarpras, Demi Guru Lebih Sejahtera

Halalbihalal Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama para guru SDN dan SMPN, Senin (28/4/2025). (Santi/Lentera)
Halalbihalal Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama para guru SDN dan SMPN, Senin (28/4/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, berkomitmen untuk mendukung kesejahteraan para guru demi tercapainya visi pendidikan Indonesia Emas 2045. Wahyu menegaskan, pentingnya peningkatan kompetensi guru serta penyediaan sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan yang memadai.

Hal tersebut disampaikan Wahyu dalam momen halal bihalal bersama ribuan guru SDN dan SMPN se-Kota Malang, Senin (28/4/2025). 

"Kita tahu guru itu pahlawan tanpa tanda jasa. Guru mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat pendidikan yang lebih baik dan berkelas. Terutama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," ujarnya. 

Sebagai bagian dari komitmennya, Wahyu mengungkapkan selain pembinaan dan bimbingan, peningkatan kompetensi guru menjadi fokus utamanya. Menurutnya, guru tidak hanya mengandalkan pelatihan yang bersifat rutin, namun juga mengharapkan adanya peningkatan kompetensi secara berkelanjutan. 

"Mereka ingin ada nilai lebih. Yang mana nantinya juga bisa diberikan kepada siswanya. Jadi selain mengajar, mereka juga dapat membimbing siswa menjadi individu yang lebih baik," tambahnya.

Terkait sarpras pendidikan yang dimaksud, Wahyu menyebut hal ini mencakup penyediaan fasilitas yang lebih baik untuk menunjang proses belajar mengajar di Kota Malang. Meskipun tidak merinci jenis sarpras tersebut, Wahyu menegaskan hal ini akan dilakukan demi menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi para siswa dan tenaga pengajar.

"Kami tidak akan kurang-kurang dalam mendukung mereka. Peningkatan kompetensi dan penyediaan sarpras pendidikan adalah komitmen kami," imbuhnya.

Tak hanya itu, Wahyu juga memastikan adanya peluang beasiswa bagi guru yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Program ini diharapkan dapat mendorong para guru untuk terus mengembangkan diri, agar semakin kompeten dalam memberikan pendidikan yang berkualitas.

Di sisi lain, Wahyu juga mengingatkan ada tantangan sosial yang harus dihadapi oleh para guru, terutama dengan dinamika masyarakat yang terus berkembang. Salah satu tantangan yang disorot adalah sering terjadinya kesalahpahaman antara guru dan wali murid. 

"Kadang-kadang, niat baik guru dalam memberikan pembinaan dan arahan kepada siswa justru disalahartikan oleh orang tua. Padahal itu adalah bagian dari proses pendidikan," jelasnya.

Wahyu berharap agar terjadi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran guru dalam membimbing siswa. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara guru, orang tua, dan masyarakat. 

"Karena guru tidak hanya bertanggung jawab dalam kualitas pendidikan, tetapi juga dalam membimbing siswa untuk hidup bermasyarakat dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya," ungkapnya.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.