
Surabaya - Peresmian SMPN 62 Surabaya di kawasan Gunung Anyar Surabaya berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo menunjukkan komitmen Pemerintah kota Surabaya untuk memeratakan pembangunan baik ditengah kota maupun kawasan pinggiran.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan secaralangsung yang dihadiri juga oleh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), pejabat dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Ketua DPRD Kota Surabaya,Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), Kepala Sekolah, dan perwakilan paraguru, Rabu (19/8/2020).
Wali Kota Risma mengatakan, SMPN 62 sudah berdiri sejaktahun 2018 dan sudah menerima siswa baru mengingat belum adanya SMPN di kawasanitu. "Bahkan sempat juga dibangun ruang kelas baru untuk menampungsiswa," kata dia di sela kegiatan peresmian.
Menurutnya, SMPN 62 dibangun Pemkot Surabaya denganperjuangan berat. Pasalnya, lahan yang saat ini digunakan sempat bermasalah.Ketika masalah itu selesai, maka SMPN 62 bisa dibangun. "Karena adanyasistem rayonisasi, anak-anak di Gunung Anyar sulit mendapat sekolah, akhirnyasekolah ini dibuka," ujarnya.
Dengan adanya SMPN di beberapa wilayah, baik di pusat maupundi wilayah pinggiran, Wali Kota Risma tidak ingin ada lagi sekolah favorit atautidak favorit.
"Saya minta para guru untuk menciptakan anak-anakSurabaya yang tangguh dan berkarakter, sehingga mampu bersaing dengan anak-anakdari bangsa lain," pesan dia.
Di samping itu pula, ia juga berpesan kepada para guru agarmendorong siswa-siswinya untuk terus berinovasi dan terus mau belajar."Anak-anak harus diajari banyak. Kalau sudah mencapai ini masih kurang,mencapai itu masih kurang. Dengan begitu anak-anak tidak sombong dan mau terusbelajar," katanya.
Namun begitu, Presiden UCLG Aspac ini juga mengingatkankepada para guru, apabila ada anak yang belum bisa sesuatu hal, agar anak itutidak langsung dianggap tidak mampu atau bodoh. Karena bisa jadi anak tersebutbelum menemukan potensi yang ada pada dirinya.
"Jangan anggap juga sekolah pinggiran kalah bagusdengan sekolah di pusat. Tidak ada anak bodoh itu, yang ada adalah bagaimanacara kita memotivasi anak itu agar mau belajar dengan disiplin,"terangnya.
Wali Kota Risma juga menyatakan, bahwa proses belajarmenjadi bagian penting agar anak dapat bersaing. Karena itu, jangan karenainput jelek, maka output juga jelek. Makanya, para guru harus sabar dan yakinbahwa setiap anak itu mempunyai potensi masing-masing.
"Dorongan dan motivasi kepada anak-anak itu sangatpenting sekali bagi anak-anak. Yakinlah bahwa setiap anak punya potensi yangperlu digali," tandasnya. (ist)