
SURABAYA (Lentera) – Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Akhmad Sruji Bahtiar, memberikan sejumlah imbauan penting kepada para calon jamaah haji (CJH) terkait kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi. Ia menuturkan, jika saat ini suhu di Arab Saudi mencapai 40 derajat Celsius. Untuk itu, jamaah diingatkan agar menjaga daya tahan tubuh sejak sebelum keberangkatan.
“Karena cuaca berbeda dengan di Indonesia, jamaah diimbau banyak istirahat dan memperbanyak minum agar tidak dehidrasi,” kata Sruji, Kamis (1/5/2025).
Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga pola makan. “Makanan yang disiapkan sudah sesuai kebutuhan jamaah, jadi betul-betul harus dikonsumsi dengan baik agar fisik tetap bugar," tambahnya.
Ia menyebut, suhu di Arab Saudi akan terus meningkat menjelang puncak haji, dan diperkirakan baru akan menurun pada musim dingin di bulan Desember. Oleh karena itu, menjaga kondisi tubuh sejak dari tanah air menjadi salah satu kunci utama kelancaran ibadah haji.
"Selama di AHES, jamaah diberi waktu cukup untuk beristirahat. Kegiatan hanya sebatas penjelasan umum dan penguatan bagi petugas pendamping, tanpa aktivitas fisik berat. Pasalnya, pukul 00.30 dini hari, jamaah sudah harus bersiap menuju Bandara Juanda untuk diberangkatkan ke Tanah Suci," tuturnya.
Pihak asrama juga telah menyiapkan layanan lengkap bagi jamaah, termasuk konsumsi tiga kali sehari, dua kali snack, hingga transportasi bagi lansia. Jamaah juga menerima pembagian living cost senilai 750 riyal sebelum keberangkatan.
Dengan kesiapan logistik dan perhatian terhadap kesehatan jamaah, keberangkatan haji dari kloter pertama ini diharapkan dapat berjalan lancar dan menjadi contoh bagi kloter-kloter selanjutnya.
“Fokus kami adalah memastikan jamaah dalam kondisi siap secara fisik dan mental. Apalagi ada jamaah tertua dari Jawa Timur yang berusia 107 tahun, sementara yang termuda 18 tahun,” tutupnya. (*)
Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi