
PALANGKA RAYA (Lentera) - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery mengatakan salah satu tantangan utama dalam pembangunan sektor pertanian saat ini adalah rendahnya minat generasi muda untuk terjun dan berprofesi sebagai petani yang harus segera dicarikan solusinya oleh pemerintah daerah.
"Pertanian merupakan sektor yang strategis dalam menunjang ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat, termasuk di wilayah Kota Palangka Raya," papar Khemal, Kamis (1/5/2025).
Ia mengatakan tantangan regenerasi petani sebagai hambatan besar jika tidak dilakukan upaya konkret untuk menarik minat generasi muda.
Khemal menilai generasi muda saat ini cenderung tidak berminat untuk memilih pertanian sebagai profesi karena dianggap kurang menjanjikan, baik dari sisi penghasilan maupun gaya hidup. "Inilah yang menjadi tantangan besar yang harus dihadapi Pemerintah Kota (Pemkot) di masa sekarang,” ucapnya.
Khemal mendorong Pemkot Palangka Raya melalui dinas terkait untuk merancang program pemberdayaan dan pelatihan berbasis teknologi pertanian, agar menarik bagi kalangan generasi muda.
Ia menekankan, melalui modernisasi alat pertanian serta akses ke pasar digital, diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi milenial dan Gen Z.
Karena jika kita ingin pertanian tetap eksis, maka generasi muda harus dilibatkan guna menciptakan ekosistem pertanian yang lebih inovatif dan menguntungkan.
"Diharapkan ke depannya ada sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan pelaku usaha guna mendorong pertumbuhan petani milenial di Kota Palangka Raya," pungkasnya.
Reporter : Novita
Editor : Lutfiyu Handi